REPUBLIKA.CO.ID, KHAIRPUR -- Sambil memegangi bayi yang pucat, Hameeda Khaskheli duduk dalam antrean panjang di sebuah stadion hoki di Khairpur di provinsi Sindh, Pakistan selatan. Sebuah kelompok bantuan telah mendirikan sebuah kamp medis darurat untuk korban banjir.
Khaskheli adalah satu dari puluhan ribu warga Pakistan yang terlantar akibat banjir yang belum pernah terjadi sebelumnya. Bencana ini disebabkan oleh hujan yang memecahkan rekor dan telah menggenangi separuh negara itu hingga menewaskan lebih dari 1.000 orang sejak pertengahan Juni.
Hujan terus-menerus dan banjir telah menghancurkan sebagian besar infrastruktur dan lahan pertanian di seluruh negeri. Puluhan ribu rumah, jalan, dan jembatan semua hancur, hampir satu juta hewan hanyut.
Para korban banjir sekarang menghadapi cobaan yang lebih buruk, wabah penyakit yang ditularkan melalui air dan penyakit lainnya. Departemen Kesehatan Sindh mengkonfirmasi, lebih dari 170.000 orang, termasuk 52.000 menderita diare dari daerah yang terkena dampak banjir di provinsi tersebut. Sebanyak 72 kasus gigitan ular juga telah dilaporkan.