Selasa 30 Aug 2022 05:15 WIB

Keutamaan Membiayai para Penimba Ilmu

Membantu seseorang dalam menuntut ilmu memiliki keutamaan dalam Islam.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Ani Nursalikah
Ilustrasi Santri. Keutamaan Membiayai para Penimba Ilmu
Foto: Thoudy Badai_Republika
Ilustrasi Santri. Keutamaan Membiayai para Penimba Ilmu

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Membantu seseorang dalam menuntut ilmu memiliki keutamaan dalam Islam. Membantu yang dimaksud ialah dengan menginfakkan harta atau membiayai seorang Muslim untuk menuntut ilmu.

Rasulullah SAW bersabda, "Orang yang menunjukkan kepada kebaikan (mendapatkan pahala) seperti orang yang mengerjakannya." (HR Tirmidzi)

Baca Juga

Dalam riwayat lain, Rasulullah SAW juga bersabda, "Siapa yang menyeru kepada hidayah (kebaikan), maka ia akan mendapatkan pahala sebagaimana pahala orang yang mengikuti (atau mengerjakan)-nya tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun. Dan siapa yang menyeru kepada kesesatan, maka ia mendapatkan dosa sebagaimana dosa orang yang mengikuti (mengerjakan)-nya tanpa mengurangi dosa mereka sedikitpun." (HR Muslim)

Karena itu, ketika membiayai seorang Muslim untuk menimba ilmu, maka yang membiayainya diganjar dengan pahala seperti pahala yang diterima oleh orang yang menimba ilmu itu.

Dari hadits-hadits tersebut, para ulama memetik kaidah umum, yaitu siapa yang membantu seseorang dalam menjalankan perbuatan baik atau ketaatan kepada Allah SWT, maka akan mendapatkan pahala serupa, tanpa mengurangi pahala sedikit pun.

Terlebih bagi sebuah bangsa, yang memiliki keutamaan menjamin dan mendukung rakyatnya dalam menuntut ilmu. Ulama kelahiran Damaskus era Dinasti Utsmani, Ibnu Abidin menyampaikan, umat Islam wajib mencukupi kebutuhan para pencari ilmu.

"Di antara peran Baitul Maal adalah (memenuhi) kecukupan ulama dan para pencari ilmu (pelajar) pada ilmu syar'i," kata Ibnu Abidin dalam kitab Radd al-Muhtar

Seorang Muslim yang kaya raya memiliki keutamaan mengeluarkan harta untuk membiayai para pencari ilmu. Sebab dengan perbuatan tersebut, ia akan ditambah rezekinya, karena keberkahan yang diperoleh dari pencari ilmu.

Dalam riwayat Anas bin Malik, dia berkata bahwa ada dua orang bersaudara pada masa Nabi SAW. Salah satunya datang kepada Nabi SAW (untuk belajar), dan yang satunya bekerja. Kemudian orang yang bekerja itu mengadukan saudaranya kepada Nabi SAW. Lalu beliau SAW bersabda, "Bisa jadi kamu diberi rezeki karenanya." (HR Tirmidzi)

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement