Senin 29 Aug 2022 16:40 WIB

Tiga Penambang Emas Ilegal di Poboya Tertimbun Longsor

Satu korban meninggal dunia dan dua orang penambang mengalami luka-luka.

Warga mencari pekerja tambang emas yang masih tertimbun longsor (ilustrasi)
Foto: Muhammad Arif Pribadi/ANTARA
Warga mencari pekerja tambang emas yang masih tertimbun longsor (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Tiga penambang emas ilegal tertimbun longsor di wilayah kontrak karya PT Citra Palu Mineral, Kelurahan Poboya, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Senin (29/8/2022). "Satu korban meninggal dunia dan dua orang penambang mengalami luka-luka," kata Kapolres Palu Komisaris Besar Polisi Barliansyah di Palu.

Ia menjelaskan korban yang meninggal dunia itu teridentifikasi bernama Farel merupakan warga Kotamobagu, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut). Selanjutnya, kata Barliansyah, pascadilakukan evakuasi, korban langsung dibawa kembali ke kampung halaman oleh kerabat sesama penambang untuk dikebumikan.

Baca Juga

Selain itu, dua penambang yang mengalami luka serius telah dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif. Kedua korban luka itu diketahui bernama Sandi Nusi dan Santo Nusi merupakan warga Kecamatan Sindue, Kabupaten Donggala.

"Kedua korban yang luka-luka sudah dilakukan perawatan di RS Undata Palu dan kalau nanti ada data selanjutnya kami akan sampaikan," jelasnya.

Ia menambahkan pascakejadian itu sejumlah anggota Satuan Reserse Kriminal Polresta Palu telah mendatangi dan melakukan olah tempat kejadian perkara serta memasang garis polisi untuk kepentingan penyelidikan.

Dia memerintahkan untuk memanggil dan memeriksa pemilik lubang tambang emas ilegal yang mengakibatkan jatuhnya korban. Dia menjamin bakal tidak ada lagi pertambangan emas ilegal pascaperistiwa nahas tersebut di wilayah kontrak karya PT Citra Palu Mineral, Kelurahan Poboya, Kota Palu.

"Kalau di Poboya sudah bersih semua, sudah saya tutup semua. Kalau tidak percaya silakan cek langsung ke Poboya," ujarnya.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement