Warga Sleman Diminta Waspada Jika Beraktivitas Malam
Rep: Wahyu Suryana/ Red: Fernan Rahadi
Penganiayaan (Ilustrasi) | Foto:
REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Bupati Sleman, Kustini Purnomo, menyerahkan santunan uang duka kepada keluarga Aditya Eka Putranda di Modinan, Banyuraden, Gamping. Aditya merupakan suporter PSS Sleman yang meninggal dunia akibat penganiayaan Sabtu (27/8/2022) malam.
Aditya merupakan satu dari tiga korban penganiayaan pada malam tersebut. Selain Aditya, terdapat tiga orang korban lain yang menjadi korban luka yang dilakukan setidaknya 12 orang pelaku penganiayaan dan menderita luka bacok dan luka lebam.
Mewakili Pemkab Sleman, Kustini menyerahkan santunan senilai Rp 5 juta kepada keluarga Aditya. Kustini menyampaikan turut berbelasungkawa sedalam-dalamnya atas peristiwa yang menimpa Aditya dan mendoakan agar almarhum husnul khatimah.
"Serta, keluarga diberikan kekuatan dan ketabahan," kata Kustini, Senin (29/8).
Kustini mengaku prihatin dan menyayangkan atas kejadian yang lagi-lagi terjadi di Kabupaten Sleman. Ke depannya, Pemkab Sleman akan mengintensifkan kerja sama dengan kepolisian dalam rangka meningkatkan pengawasan hindari kejadian serupa.
"Saya mengimbau rekan-rekan suporter dan masyarakat untuk waspada ketika beraktivitas di jalan pada malam hari," ujar Kustini.
Ayah dari almarhum Aditya, Ponijo, mengucapkan rasa terima kasih atas perhatian yang diberikan Pemkab Sleman dan meluangkan waktu menyampaikan duka cita secara langsung. Walaupun masih diliputi kesedihan, Ponijo menerima tamu yang datang.
"Saya mewakili keluarga almarhum Aditya mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Sleman dan Ibu Bupati atas kunjungan dan bantuannya," kata Ponijo.
Peristiwa penganiayaan yang menimpa almarhum Aditya terjadi pada Sabtu (278) malam sekitar 23.00 WIB. Terjadi di palang pintu kereta api Jalan Bibis-Patukan, Padukuhan Mejing Kidul, Kalurahan Ambarketawang, Kapanewon Gamping, Sleman.
Korban merupakan tiga orang suporter PSS Sleman yang hendak pulang setelah menonton laga PSS Sleman kontra Persebaya. Selain Aditya, ada Ardiansyah Bagus Setiawan, dan Gandung mengalami luka-luka sayatan dan pukulan benda tumpul.
Aditya Eka Putranda meninggal dunia setelah dibawa ke PKU Muhammadiyah Gamping. Selang beberapa hari, dari 18 orang yang diperiksa, Polres Sleman menetapkan 12 orang tersangka yang melakukan penganiayaan. Motif penganiayaan masih didalami.