Senin 29 Aug 2022 20:00 WIB

Instagram Perketat Aturan Konten Default untuk Pengguna Remaja

Fitur Kontrol Konten Sensitif mencegah pengguna melihat materi berpotensi berbahaya.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Ani Nursalikah
Instagram. Ilustrasi. Instagram Perketat Aturan Konten Default untuk Pengguna Remaja
Foto: Webster2703 via Pixabay
Instagram. Ilustrasi. Instagram Perketat Aturan Konten Default untuk Pengguna Remaja

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Instagram meluncurkan fitur default untuk pengguna baru yang berusia di bawah 16 tahun yang berisi aturan ketat untuk fitur Kontrol Konten Sensitif. Bagi remaja yang sudah terlanjur mempunyai akun, mereka akan mendapatkan pemberitahuan yang mendorong mereka memilih pemfilteran konten dibandingkan yang ditampilkan oleh algoritme di Search, Explore, Hashtag, Pages, Reels, Feed Recommendations, dan Suggested Accounts.

Pengaturan standar di Instagram hanya memungkinkan pengguna melihat beberapa konten yang dianggap sensitif. Sedangkan pengaturan baru memperketat pembatasan konten. Meskipun pengguna berusia di atas 18 tahun biasanya memiliki akses ke pengaturan Standard, Less, dan More untuk tampilan jenis konten, para remaja saat ini memiliki akses ke Standard dan Less.

Baca Juga

Pada Juni, Instagram pertama kali memperkenalkan opsi Less. Sepekan kemudian, opsi mulai muncul di Amerika Serikat (AS) dan negara lain. Opsi tersebut bertujuan menyarankan pengguna remaja melihat konten lain jika mereka menghabiskan terlalu banyak waktu pada satu topik tertentu dan mengecualikan topik yang terkait dengan perbandingan penampilan.

Instagram juga menguji fitur untuk pengguna remaja yang membatasi siapa yang dapat berinteraksi dengan konten mereka. Pengujian akan meminta mereka untuk meninjau pengaturan privasi dan keamanan yang terkait dengan siapa yang dapat membagikan ulang konten mereka, siapa yang dapat mengirim pesan kepada mereka, jenis konten yang dapat mereka lihat, dan manajemen waktu.

Dilansir The Verge, Jumat (26/8/2022), fitur Kontrol Konten Sensitif diluncurkan di Instagram pada Juli 2021. Filter tersebut seharusnya mencegah pengguna melihat materi yang berpotensi berbahaya dan tidak pantas yang disarankan di halaman Explore. Saat Instagram meningkatkan konten yang disarankan sebagai tanggapan atas munculnya TikTok, penyetelan yang diterapkan pada algoritme menjadi lebih berdampak.

Fitur ini mendapat reaksi keras dari banyak orang di dunia seni, pekerja seks, seniman tato, dan industri ganja karena mereka dapat dikecualikan dari umpan saran jika akun atau konten mereka ditandai. Instagram menjelaskan apa yang dilihatnya sebagai konten sensitif, termasuk postingan dengan penggambaran kekerasan atau seksual eksplisit atau sugestif, mempromosikan produk dan zat yang diatur, dan lainnya.

Instagram belum lama ini memperkenalkan fitur lain yang menyediakan pengalaman yang aman. Pada Maret, kontrol orang tua tiba di platform yang memungkinkan orang tua dan wali untuk memantau apa yang dilakukan anak mereka di Instagram, termasuk berapa banyak waktu yang mereka habiskan di aplikasi. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement