REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA - Perusahaan Listrik Negara (PLN) Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur menyambungkan 36 dusun yang dahulu belum berlistrik di wilayah setempat. Hal ini dilakukan sebagai komitmen mengutamakan kesejahteraan masyarakat melalui ketersediaan akses akan listrik.
Manajer Unit Pelaksana Proyek Pembangunan (UP2K) Jawa Timur Eko Wusono Edi dalam keterangan tertulisnya di Surabaya, Senin (29/8/2022), mengatakan penyambungan itu juga untuk mempercepat eksekusi elektrifikasi wilayah 3T (Terdepan, Terluar dan Tertinggal) melalui program listrik desa.
"Kami akan terus mengupayakan seluruh dusun di Jawa Timur yang belum teraliri listrik mendapat akses listrik sehingga rasio elektrifikasi dapat mencapai 100 persen. Dalam mempercepat proses ini, kami terus berkoordinasi dengan pemerintah setempat," kata Eko.
Dia menjelaskan penyambungan puluhan desa itu tercatat hingga Agustus 2022 dan menyuplai sebanyak 4.293 pelanggan dengan panjang jaringan tegangan rendah (JTR) sepanjang 67,11 kms, jaringan tegangan menengah (JTM) sepanjang 97,1 kms dan 31 unit gardu distribusi. Dari total puluhan penyambungan itu, lanjut dia, lima dusun berada di wilayah Madura yakni Dusun Pabrik, Dusun Londalem, Dusun Batukaben 2, Dusun Angsoka Timur, dan Dusun Telageh yang nanti total akan menyuplai 100 pelanggan.
Pada tahun 2022 juga akan dibangun jaringan listrik desa di 98 lokasi yang menyuplai kurang lebih 13.296 pelanggan termasuk di kepulauan. Panjang jaringan tegangan rendah (JTR) mencapai 295,07 kms, jaringan tegangan menengah (JTM) sepanjang 147,94 kms, dan 89 unit trafo kapasitas 8.850 KVA.
Camat Konang, Bangkalan, Sujarwo mengaku bersyukur dengan adanya listrik yang masuk karena dapat meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian warga.
"Terima kasih kepada PLN telah menyalakan listrik Desa Batokaban Kecamatan Konang, akan sangat membantu warga desa untuk anak-anak yang setiap sore belajar mengaji. Kegiatan masyarakat akan terbantu dengan listrik, peralatan rumah tangga pakai listrik juga. Banyak dusun yang belum berlistrik, semoga ke depannya PLN mau melistriki lagi," kata Sujarwo.
Warga Desa Batokaban, Sladi (58), yang berprofesi sebagai petani mengaku gembira atas pengoperasian listrik di dusunnya. "Mator sakalangkong (terima kasih) PLN, saya diberikan listrik, sekarang rumah saya tidak gelap gulita," kata Sladi.