REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Kementerian luar negeri Palestina pada Ahad (28/8/2022) mengecam pemukim Israel karena membobol kompleks Masjid Al-Aqsa melalui sebuah gerbang di Kota Tua Yerusalem yang menurut media Palestina hanya digunakan oleh umat Islam.
Dilansir People’s Daily, Senin (29/8/2022), menurut laporan sebelumnya oleh kantor berita resmi Palestina WAFA, ini adalah pertama kalinya polisi Israel mengizinkan pemukim memasuki tempat suci Islam melalui Gerbang Singa, salah satu gerbang menuju Masjid Al Aqsa.
"Langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya ini merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap status quo Masjid," jelas sebuah pernyataan kementerian.
"Kami menganggap pemerintah Israel secara langsung dan bertanggung jawab penuh atas konsekuensi dan konsekuensi agresinya terhadap Yerusalem dan tempat-tempat suci Islam, khususnya Masjid Al-Aqsa," tambah pernyataan itu.
Kompleks Masjid Al-Aqsa, yang dikenal oleh orang Yahudi sebagai Temple Mount dianggap oleh umat Islam sebagai situs tersuci ketiga mereka dan orang Yahudi sebagai tempat tersuci mereka. Israel bahkan menganggap seluruh kota Yerusalem sebagai ibu kota yang tak terpisahkan.
"Menyerang Masjid Al Aqsa hari ini merupakan pelanggaran terhadap perjanjian yang ditandatangani antara Israel dan Yordania mengenai urusan masjid,” kata Direktur Masjid Al Aqsa Sheikh Omar Kiswani.
Masjid Al Aqsa secara khusus diawasi oleh Departemen Wakaf Yerusalem dan Urusan Masjid Al Aqsa yang dikelola Yordania. Sejak 2003, pihak berwenang Israel telah mengizinkan pemukim masuk ke kompleks Masjid Al Aqsa hampir setiap hari kecuali hari Jumat. Israel menduduki Yerusalem, di mana Masjid Al Aqsa berada, selama perang Timur Tengah 1967, dalam sebuah langkah yang tidak pernah diakui oleh sebagian besar masyarakat internasional.