Selasa 30 Aug 2022 05:45 WIB

Belajar dari Kerendahan Hati Nabi Muhammad SAW

Kerendahan hati terlihat dalam setiap bidang kehidupan Nabi Muhammad.

Rep: mgrol135/ Red: Ani Nursalikah
Ilustrasi Rasulullah. Belajar dari Kerendahan Hati Nabi Muhammad SAW
Foto: Republika/Mardiah
Ilustrasi Rasulullah. Belajar dari Kerendahan Hati Nabi Muhammad SAW

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nabi Muhammad SAW merupakan sosok dengan kesopanan dan kerendahan hati yang sempurna. Dia tidak pernah berbicara dengan keras atau dengan cara yang tidak pantas. Di pasar dan tempat umum lainnya, beliau selalu dilalui orang dengan tenang sambil tersenyum.

Setiap kali dia mendengar sesuatu yang tidak diinginkan dalam sebuah majelis, dia tidak mengatakan apa pun untuk menghormati orang-orang, tetapi warna wajahnya. Wajahnya menunjukkan perasaannya dan para sahabat ra dengan mereka menjadi berhati-hati. Aaishah (ra) mengatakan bahwa dia tidak pernah melihat Rasulullah (saw) tertawa sehingga dia bisa melihat gigi gerahamnya, karena dia hanya digunakan untuk tersenyum.

Baca Juga

Rasulullah (saw) hidup sederhana dan sederhana, baik di Makkah sebagai pedagang sebelum kenabiannya, dan di Al-Madienah sebagai Kepala Negara setelah ditugaskan sebagai Rasul Allah. Kejayaan status sosialnya dari seorang pedagang di Mekkah menjadi Kepala Negara di Madinah tidak membawa perubahan apapun dalam kehidupannya yang sederhana.

Umar ra dengan dia melaporkan bahwa Nabi (saw) mengatakan: "Jangan memuji saya seperti yang dilakukan orang-orang Kristen memuji 'Isa (Yesus), putra Maryam, saya hanya seorang hamba, maka katakanlah 'Hamba Allah dan Rasul-Nya'.”

Nabi (saw) tidak berperilaku terhadap orang lain seolah-olah dia lebih baik dari mereka, juga tidak menolak pekerjaan manual. Abdullah bin Abi Awfa (ra) dengan dia melaporkan bahwa Dia tidak pernah menahan diri dari pergi dengan seorang budak atau janda untuk menyelesaikan tugasnya.

Yang lain melaporkan bahwa Nabi (saw) biasa merapikan rumahnya, mengikat unta, memberi makan hewan, membawa makanan dengan pelayannya, dan membantu mereka mengaduk adonan dan membawa perbekalan dari pasar.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement