Senin 29 Aug 2022 23:35 WIB

Jokowi Kembali Tegaskan Penolakannya Terhadap Wacana 3 Periode

Jokowi menyatakan konstitusi tidak bolehkan 3 perode

Rep: Muhyiddin/ Red: Nashih Nashrullah
Presiden Joko Widodo memberikan keterangan pers usai kunjungan kerja di Pasar Cicaheum, Kecamatan Kiaracondong, Kota Bandung, Ahad (28/8/2022) Jokowi menyatakan konstitusi tidak bolehkan 3 perode .
Foto: Republika/Abdan Syakura
Presiden Joko Widodo memberikan keterangan pers usai kunjungan kerja di Pasar Cicaheum, Kecamatan Kiaracondong, Kota Bandung, Ahad (28/8/2022) Jokowi menyatakan konstitusi tidak bolehkan 3 perode .

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG— Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan dirinya menolak desakan dari relawan untuk tiga periode memimpin Indonesia. 

Sebab dia menjelaskan bahwa konstitusi tidak memperbolehkan 3 periode. "Konstitusi tidak memperbolehkan. Ya udah jelas itu dan saya akan selalu taat pada konstitusi dan kehendak rakyat," ujarnya saat memberikan sambutan di acara Musra yang digelar relawan di Sport Jabar Arcamanik, Kota Bandung, Ahad (28/8/2022). 

Baca Juga

Dia mengulangi pernyataannya di depan ribuan relawan bahwa akan taat terhadap konstitusi. "Saya ulangi saya akan taat konsitusi dan kehencak rakyat," ungkapnya. 

Namun di negara demokrasi, dia menilai hal yang wajar jika muncul wacana tiga periode. "Karena ini negara demokrasi jangan sampai bilang tiga periode rame, itu tataran wacana. Kan boleh saja menyampaikan pendapat," katanya. 

Jokowi menyebut selama memimpin terdapat yang bersuara bahwa presiden harus diganti atau mundur. Hal tersebut tidak menjadi masalah. 

"Wong ada yang ngomong ganti presiden Jokowi mundur juga, boleh," katanya. Dia mengatakan desakan tiga periode ke dirinya hanya merupakan wacana. 

"Ini katanya negara demokrasi dan itu tataran wacana, paling penting dan diingatkan dalam menyampaikan pendapat dan aspirasi jangan anarkis," katanya. 

Sementara itu Sekretaris Panitia Musra Taki Reinhard mengatakan pihaknya akan menindaklanjuti arahan Presiden Jokowi untuk kompak. Selanjutnya musra merupakan ruang alternatif pilihan calon presiden yang berasal dari akar rumput masyarakat. 

"Pak presiden menyampaikan kita harus kompak seluruh relawan harus kompak, satu komando untuk melanjutkan estafet tongkat kepemimpinan beliau karena kita butuh sosok pemimpin yang mirip dan sama untuk melanjutkan pembangunan Indonesia ke depan," katanya. 

Selanjutnya hasil musra akan disampaikan kepada presiden. "Musra ini adalah alternatif pilihan-pilihan yang kita gali dari grassroot dari akar rumput untuk disampaikan kepada pak presiden," ungkapnya.  

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement