REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Kota Surabaya tengah melakukan penataan menyeluruh kawasan Dolly yang berada di Jalan Kupang Gunung Timur, Kelurahan Putat Jaya, Kecamatan Sawahan. Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyatakan, penataan yang dilakukan tidak hanya bersifat parsial, tapi mengoneksikan seluruh objek yang ada di kawasan itu.
"Sebenarnya kita sudah punya beberapa tempat atau rumah (eks wisma) yang kita beli (di kawasan Dolly), tapi puluhan tahun itu tidak digerakkan. Nah, kita akan manfaatkan rumah-rumah ini untuk bergeraknya ekonomi," kata Eri, Selasa (30/8).
Eri berharap, ketika sebuah kawasan dikembangkan, harus menjadi rujukan wisatawan. Sebab, kata dia, ketika banyak wisatawan datang, dampak yang didapatkan adalah ekonomi warga sekitar bergerak.
Selain bakal menggunakan sejumlah eks wisma yang dimiliki, Eri menyatakan bakal menata ulang eks Wisma Barbara. Gedung yang memiliki enam tingkat itu akan ditata ulang penggunaan pada setiap lantainya.
"Kita punya anak-anak muda Surabaya yang bergerak di bidang perfilman. Itu bisa pakai eks Gedung Barbara untuk working space di lantai 4, 5, dan 6 yang masih kosong. Bisa dipakai teman-teman membuat film terkait Dolly Saiki (sekarang) dan Dolly Biyen (dahulu)," ujarnya.
Eri melanjutkan, untuk lantai 1 eks Gedung Barbara, dapat digunakan untuk kafe atau rumah makan beserta display produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Eri menekankan kepada jajarannya agar ketika merencanakan pengembangan sebuah kawasan tidak dilakukan secara parsial atau sepotong-sepotong. Seperti misalnya pengembangan kawasan wisata di Dolly, maka harus dilakukan secara menyeluruh.
"Jadi kalau merencanakan sesuatu harus menyeluruh. Misal satu kawasan Dolly. Makanya tadi saya minta teman-teman agar tidak berjalan sendiri-sendiri, harus bareng-bareng," kata Eri.
Eri menargetkan, kawasan wisata Dolly dapat berubah total pada Desember 2022. Pengembangan kawasan itu pun direncanakan menggunakan Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) APBD tahun 2022. "Kita ada beberapa gambaran perencanaan dibantu UK (Inggris), itu akan kita sinergikan dengan perencanaan Pemkot," ujarnya.
Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman serta Pertanahan (DPRKPP) Kota Surabaya, Irvan Wahyudrajat menjelaskan, di 2022 Eri menginginkan agar ada pengembangan kawasan Wisata Dolly. Terutama pengembangan atau penataan ulang eks Gedung Wisma Barbara.
"Jadi Pak Wali ingin ada rekonstruksi untuk kawasan ini, baik dari sisi parkir maupun kebangkitan ekonomi, termasuk sejarah Dolly. Kemudian ada working space, ada semacam untuk kegiatan anak-anak muda," kata Irvan.
Camat Sawahan Kota Surabaya, Yunus menambahkan, perencanaan yang akan digarap Pemkot di kawasan Dolly dilakukan secara menyeluruh. Artinya, seluruh objek yang ada di sepanjang Jalan Kupang Gunung Timur dikoneksikan dan dapat saling mendukung.
"Jadi spot satu dengan yang lain sepanjang Gang (Dolly) ini terkoneksi. Dan yang terpenting manfaatnya bisa nendang atau dirasakan masyarakat sekitar," kata Yunus.
Yunus mengaku telah menginstruksikan jajarannya untuk mendata warga RW 6 dan RW 12 yang tinggal di sepanjang Gang Dolly. Nantinya, warga di sana yang memiliki penghasilan di bawah Rp 2 juta, akan diberdayakan Pemkot melalui program padat karya di kawasan Wisata Dolly.
"Sehingga nantinya perubahan di daerah ini warga tidak hanya menjadi penonton, tapi menjadi pelaku di kawasan wisata ini. Jadi konsep padat karya benar-benar bisa maksimal di kawasan eks lokalisasi Dolly ini," ujarnya.