Selasa 30 Aug 2022 12:52 WIB

Polisi Kerahkan 250 Personel Amankan Pembongkaran Lokalisasi Gunung Antang

Bekas lokalisasi liar Gunung Antang akan dijadikan ruang terbuka hijau.

Petugas gabungan membongkar bangunan lokalisasi Gunung Antang di Matraman, Jakarta, Selasa (30/8/2022). Sebanyak 120 bangunan liar dibongkar di lahan seluas 2.500 meter persegi milik PT KAI dan selanjutnya akan dijadikan Ruang Terbuka Hijau (RTH). Republika/Putra M. Akbar
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Petugas gabungan membongkar bangunan lokalisasi Gunung Antang di Matraman, Jakarta, Selasa (30/8/2022). Sebanyak 120 bangunan liar dibongkar di lahan seluas 2.500 meter persegi milik PT KAI dan selanjutnya akan dijadikan Ruang Terbuka Hijau (RTH). Republika/Putra M. Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Polres Metro Jakarta Timur (Polrestro Jaktim) mengerahkan sebanyak 250 personel dalam kegiatan pengamanan pembongkaran lokalisasi liar Gunung Antang. Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Budi Sartono mengatakan pengerahan personel itu dilakukan untuk membantu PT Kereta Api Indonesia (KAI) melakukan pembongkaran lokalisasi liar Gunung Antang.

"Untuk kita, membantu 250 personel. Dari TNI sekitar 50 dan PT KAI sekitar 200," kata Budi, di Jakarta, Selasa (30/8/2022).

Baca Juga

Budi menambahkan, pembongkaran lokalisasi liar Gunung Antang itu dilakukan karena tempat tersebut kerap terjadi gangguan ketertiban masyarakat. Kondisi tersebut dinilai meresahkan lingkungan sekitar.

"Untuk wilayah Gunung Antang memang di sini sering terjadi gangguan kamtibmas, penyakit masyarakat," ujar Budi.

Budi mengatakan PT KAI sebagai pemilik lahan telah melakukan rapat koordinasi dengan jajaran pemerintah kota dan TNI-Polri terkait pembongkaran lokalisasi liar Gunung Antang. PT KAI sebelumnya juga telah melayangkan surat peringatan pertama hingga ketiga kepada penghuni lokalisasi liar Gunung Antang untuk membongkar mandiri bangunannya.

"Setelah rapat maka kesepakatan tempat ini ditertibkan oleh PT KAI dan hari ini kita telah membantu PT KAI menertibkan bangunan liar yang ada di Gunung Antang," kata Budi.

Lebih lanjut, Budi mengatakan ke depannya bekas lokalisasi liar Gunung Antang itu akan dijadikan ruang terbuka hijau oleh PT KAI. "Memang ini adalah tempat penyakit masyarakat yang sering dilakukan malam hari. Insya Allah setelah ditertibkan oleh PT KAI akan dibangun ruang terbuka hijau," kata Budi.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement