REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA -- PT Pertamina (Persero) menggandeng Pondera Development BV (Pondera) untuk mengembangkan potensi angin untuk dijadikan pembangkit listrik di Indonesia.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menjelaskan saat ini banyak potensi angin di Indonesia yang belum dikembangkan secara maksimal. Hal ini menjadi potensi bisnis baru bagi Pertamina dalam rangka diversifikasi bisnis.
"Di Indonesia tak semua (daerah) punya potensi itu. Kami akan fokus di lokasi-lokasi yang memiliki potensi di sepanjang Jawa Barat, Banten, itu besar, dan di Nusa Tenggara, Kalteng, dan terakhir di Papua," ujar Nicke di Nusa Dua, Selasa (30/8/2022).
Nicke menjelaskan bersama Pondera, Pertamina akan menghitung wilayah mana yang potensial dikembangkan PLTB-nya. Nantinya, dari keekonomian yang paling menarik maka akan dipilih menjadi pilot project Pertamina.
Nicke menjelaskan Pertamina memilih Pondera bukan sekadar pengembangan PLTB saja. Pondera memiliki track record yang baik dalam pengembangan green hydrogen dimana, hal tersebut juga menjadi salah satu fokus pengembangan Pertamina kedepan.
"Jadi, tujuan akhirnya adalah ke energi baru terbarukan yaitu green hydrogen. Ini merupakan game changer ke depan, karena yang dilakukan Pertamina sekarang kita fokus ke sana. Karena hidrogen ke depan juga akan digunakan untuk transportasi juga dan untuk kebutuhan energi lainnya. Pondera kami pilih karena memiliki track record dan pengalaman serta teknologi untuk wind power. Dan akan kami lanjutkan. Bukan berhenti di wind power saja, tetapi sampai ke green hydrogen," ujar Nicke.