Selasa 30 Aug 2022 16:07 WIB

QRIS Cross Border Lebih Murah dari Sistem Pembayaran Lain

QRIS cross border saat ini sudah bisa digunakan di Thailand.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Nidia Zuraya
Ilustrasi penggunaan QRIS lintas negara (cross border).
Foto: Www.freepik.com
Ilustrasi penggunaan QRIS lintas negara (cross border).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penggunaan sistem pembayaran menggunakan QR antar negara atau QRIS cross border dipastikan lebih murah dan efisien untuk transaksi. Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia, Filianingsih Hendarta mengatakan penggunaan QR antar negara untuk transaksi saat ini sudah bisa digunakan di Thailand.

"Pasti lebih murah daripada kartu kredit, ambil di money changer, ambil di ATM luar negeri," katanya dalam Taklimat Media Bank Indonesia, Selasa (30/8/2022).

Baca Juga

Pembayaran dengan QRIS cross border di luar negeri cukup memudahkan karena bersumber langsung dari rekening nasabah atau pengguna. Kursnya pun disesuaikan dengan ketentuan di masing-masing bank peserta yang digunakan nasabah.

Fili mengatakan, saat hendak melakukan pembayaran dengan QRIS di luar negeri, pengguna akan diinformasikan kurs yang berlaku sebelum mengotorisasi transaksi. Jumlah yang harus dibayar pun akan ditampilkan dalam rupiah dan didebet sesuai nilai tersebut.

"Ini gampang sekali penggunaannya dan memudahkan, non tunai jadi tidak perlu bawa-bawa tukar uang lagi, tidak perlu cash," kata dia.

Saat ini, Penyedia Jasa Pembayaran (PJP) yang sudah bisa menggunakan layanan di Indonesia adalah Bank Central Asia, Bank Syariah Indonesia, DANA, CIMB Niaga, Sinarmas, Bank Mega, PermataBank, dan BPD Bali. Sementara di Thailand  adalah Bangkok Bank, Bank of Ayudhya, dan CIMB Thai.

QRIS crossborder akan terus diperluas tidak hanya di Thailand. Saat ini tahap uji coba sedang dilakukan di Malaysia dan Filipina adalah implementasi. Diharapkan bisa implementasi pada awal tahun depan. Sementara dengan Singapura telah ada komitmen kerja sama dengan target implementasi semester II 2023.

Fili menambahkan, Indonesia juga akan mendorong lima negara Asia lain seiring dengan kepemimpinan ASEAN Indonesia tahun depan. Yakni dengan negara Myanmar, Vietnam, Brunai, Kamboja, dan Laos.

Penggunaan QR cross border tersebut terutama menyasar wisatawan. Fili menyebut tidak ada target transaksi karena kondisi ekonomi global dan regional masih tidak pasti. Yang terpenting, infrastruktur telah terhubung sehingga bisa menangkap potensi wisata di masa depan.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement