REPUBLIKA.CO.ID, LUMAJANG - Setelah dilakukan groundbreaking dan peresmian hunian sementara (huntara) tahap pertama pada 16 Juni 2022 yang lalu, saat ini Bakrie Amanah yang berkolaborasi dengan Yatim Mandiri melakukan peresmian hunian sementara tahap kedua di Kabupaten Lumajang, Selasa (30/8/2022).
Melalui program bantuan Rumah Bakrie untuk Neger, Bakrie Amanah berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam penanggulangan bencana. Hal ini dilakukan untuk menanggapi isu sosial yang terjadi di wilayah penyintas bencana terutama di daerah erupsi semeru yang terjadi pada akhir tahun 2021 lalu yang menyebabkan rumah – rumah masyarakat hancur dan rusak.
Bakrie Amanah kali ini bersama dengan Yatim Mandiri bersama-sama membangun hunian sementara untuk masyarakat penyintas erupsi gunung semeru yang berada di Kecamatan Candipuro, Lumajang. Total terdapat 31 hunian sementara yang dibangun di relokasi penyintas erupsi.
Sebelumnya sebanyak 10 rumah tahap satu telah selesai dibangun dan diresmikan. Saat ini sebanyak 21 rumah hunian sementara tahap kedua telah diresmikan dan siap ditinggali oleh penyintas erupsi semeru.
Dalam agenda peresmian hunian sementara tahap kedua juga dilakukan acara seremonial yang dihadiri oleh Setiadi Ihsan selaku general manager Bakrie Amanah, Hendy Nurrokhmansyah selaku direktur program Yatim Mandiri, pemerintah tingkat kecamatan dan pemerintah daerah setempat yang diwakili oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Lumajang.
Setiadi Ihsan mengatakan peresmian hunian sementara di tahap kedua ini menjadi salah satu bentuk dukungan kelompok usaha Bakrie terhadap masyarakat yang terdampak bencana. Juni kemarin Bakrie Amanah dan Yatim Mandiri juga telah meresmikan 10 rumah tahap pertama dan sekarang hunian sementara tahap kedua sudah siap dihuni.
“Bentuk komitmen yang dilakukan Bakrie Amanah bukan hanya program-program charity. Bakrie Amanah juga rutin mengirimkan tim responsnya dalam menanggulangi bencana. Pada awal erupsi tim kami juga hadir di Kecamatan Candipuro ini. Kami memiliki wilayah pemberdayaan yang kami sebut Kampung Makmur Bakrie Amanah. Itu ada di Lombok yang juga merupakan salah satu wilayah penyintas bencana. Kami hadir di sana untuk mendukung peningkatan ekonomi dan juga semangat pada masyarakatnya,” ujar Setiadi Ihsan dalam sambutannya.
Dia menambahkan jika ada potensi yang bisa digarap, semoga kontribusi Bakrie Amanah di kawasan relokasi ini bukan hanya sebanyak pembangunan hunian sementara. Akan tetapi juga bisa menjadi salah satu kawasan pemberdayaan terpadu seperti yang sudah dilakukan Bakrie Amanah di Lombok.
Hendy Nurrokhmansyah mengatakan bantuan hunian sementara untuk penyintas bencana APG Semeru merupakan salah satu wujud program recovery bencana oleh Yatim Mandiri. Di sisi lain Yatim Mandiri juga memberikan dukungan berupa bantuan pemberdayaan ekonomi untuk kembali menghidupkan perekonomian para penyintas dan keluarga yang dibantu, sehingga mereka bisa kembali menjalankan kehidupan secara normal.
Ia juga berharap semoga secepatnya hunian sementara ini segera bisa ditempati oleh penyintas agar bantuan huntara yg dibangun juga terawat dan termanfaatkan para penyintas.
Rangkaian acara peresmian ini juga dihadiri oleh Pemerintah setempat yang di wakili oleh Sekda Agus Triyono. Menurutnya proses penyelesaian huntara sudah ada sebanyak 1.320 unit dan masih tersisa 631 unit yang masih dalam proses pengerjaan. Dengan data yang ada saat ini, Pemerintah Kabupaten Lumajang berharap untuk bisa segera menyelesaikan pembangunan agar huntara segera bisa dihuni seutuhnya.
Program Hunian Sementara yang dilaksanakan Bakrie Amanah dan Yatim Mandiri dibangun di atas tanah relokasi yang telah diatur oleh kementrian PUPR. Dengan demikian peta lokasi titik sebaran rumah–rumah hunian untuk penyintas lebih tertata rapi dan terstruktur mulai dari drainase dan instalasi listrik yang memadai.