Selasa 30 Aug 2022 21:50 WIB

Waketum MUI: Pendakwah Hendaknya Jaga Nilai-Nilai Kebangsaan

Menjadi pendakwah hendaknya terus menerus menjaga nilai-nilai kebangsaan.

Red: Agung Sasongko
Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Marsudi Syuhud
Foto: Prayogi/Republika.
Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Marsudi Syuhud

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Marsudi Syuhud,mengatakan, pendakwah di Indonesia hendaknya terus menjaga nilai-nilai kebangsaan.

"Menjadi pendakwah hendaknya terus menerus menjaga nilai-nilai kebangsaan kita yang disepakati bersama," kata dia, saat menyampaikan sambutan dalam acara pembukaan Standardisasi Da'i yang ke-15 yang diadakan oleh Komisi Dakwah MUI di Kantor PP Muhammadiyah, Jakarta, Senin (30/8/2022).

Baca Juga

Bahkan, kata dia, pendakwah harus turut serta memberikan pemahaman positif terhadap nilai-nilai kebangsaan kepada umat. Menurut dia tidak dimungkiri bahwa pada sebagian warga bangsa ini masih ada yang bertanya-tanya apakah dalam berbangsa dan bernegara sudah sesuai dengan ajaran agama yang dianut.

"Pertanyaan yang simpel ini masih banyak berkecamuk di perasaan dan pikiran sebagian bangsa kita, maka sebagai pendakwah harus turut serta memberikan pemahaman positif terhadap nilai-nilai kebangsaan ini," ujarnya.

Ia menegaskan, Indonesia adalah negara yang didirikan atas dasar konsensus oleh para pendiri bangsa dari beragam latar belakang dan mencontohkan negara Madinah yang di dalamnya terdapat umat Islam, Nasrani, Yahudi dan Majusi yang diikat dalam perjanjian Piagam Madinah

"Waman lahiqo bihim wajahada ma'ahum innahum ummatun waahidah, Barang siapa yang telah sepakat dan berjuang bersama sama-sama, mereka adalah bangsa yang satu," ujarnya.

Pada bagian lain dia juga mengingatkan para pendakwah agar saling bertoleransi dalam menyikapi perbedaan di kalangan umat Islam sendiri. "Jika bertentangan, perbedaan paham yang ada di sebelah kanan dan di sebelah kiri dengan memberikan ruang masing-masing bergeser ke tengah. Dari sini persatuan bisa terwujud tanpa menghilangkan ciri diferensiasi cara berdakwah," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement