REPUBLIKA.CO.ID, LIVERPOOL -- Liverpool akhirnya bisa memetik kemenangan perdana pada musim ini setelah hanya mampu memetik dua poin, buah dari dua hasil imbang dan satu kekalahan dari tiga partai awal Liga Primer Inggris. Klub asal Merseyside itu mengamuk di markas Bournemouth, akhir pekan lalu.
Tak tanggung-tanggung, sembilan gol berhasil dicetak para penggawa the Reds di Stadion Vitality. Kemenangan besar, yang sekaligus menyamai rekor kemenangan terbesar klub di pentas Liga Inggris itu, tentu menjadi angin segar dalam upaya keluar dari keterpurukan pada awal musim ini. Runner-up Liga Inggris musim lalu itu sudah mendapatkan momentum untuk bisa bangkit pada musim ini.
Kini, tantangan terbesar Roberto Firmino dkk adalah menjaga momentum tersebut dengan memetik kemenangan di laga berikutnya, tepatnya saat menjamu Newcastle United pada pekan kelima Liga Inggris, Kamis (1/9) dini hari WIB.
Pelatih Liverpool, Juergen Klopp, sempat mengungkapkan, kemenangan besar di markas Bournemouth diharapkan bisa menjadi awal baru buat Liverpool. Di depan dukungan suporter setia the Reds di Stadion Anfield, para penggawa Liverpool harus bisa terus menjaga momentum kemenangan.
''Jika kami ingin sukses di kompetisi ini, kami harus bisa menunjukkan konsistensi. Kami harus bisa memastikan hal ini terus berlanjut,'' kata Klopp seperti dilansir Chronicle Live, Selasa (30/8).
Badai cedera pemain kerap dianggap sebagai salah satu alasan start kurang menyakinkan Liverpool pada musim ini. Delapan pemain dilaporkan masih menjalani perawatan pascamengalami cedera. Belum lagi dengan sanksi larangan bertanding terhadap rekrutan anyar the Reds, Darwin Nunez, usai menanduk salah satu pemain Crystal Palace.
Kendati begitu, badai cedera pemain Liverpool agaknya mulai sedikit mereda. Joel Matip, Calvin Ramsay, dan Curtis Jones dilaporkan sudah berlatih bersama tim utama the Reds awal pekan ini.
Tampil di Stadion Anfield bisa menjadi modal sekaligus motivasi tambahan buat para penggawa Liverpool di laga ini. Gagal memetik kemenangan di laga kandang perdana pada musim ini, tepatnya saat ditahan imbang Crystal Palace, 2-2, para penggawa the Reds tentu bertekad untuk bisa menorehkan kemenangan kandang perdana pada musim ini.
Terlebih, performa Liverpool di Anfield terbilang masih begitu impresif, dengan torehan 14 kemenangan dari 16 laga kandang terakhir di Liga Inggris. Secara khusus, Anfield terbukti menjadi tempat yang tidak menyenangkan buat The Magpies.
Newcastle tercatat tak pernah bisa membawa pulang tiga angka dari lawatan ke markas Liverpool sejak April 1994. Total, Newcastle menelan 21 kekalahan dan lima hasil imbang dari 26 lawatan terakhir ke Anfield.
Pelatih Newcastle, Eddie Howe, pun sadar dengan tantangan berat yang harus dihadapi tim besutannya di laga ini. Apalagi dengan suntikan kepercayaan diri para penggawa Liverpool pasca-kemenangan besar atas the Cherries. Namun, pelatih asal Inggris itu masih menyimpan harapan terkait kemampuan anak-anak asuhnya menyulitkan Liverpool.
''Saya tidak pernah tahu, kapan waktu terbaik untuk menghadapi Liverpool ataupun Manchester City. Dua tim tersebut adalah pemimpin di kompetisi ini. Mereka adalah tim tersulit yang kami hadapi. Namun, kami juga tak sabar untuk bisa berada di laga tersebut,'' ujar Howe seperti dikutip Chronicle Live, Selasa (30/8).
Newcastle memang bukan tanpa peluang sama sekali untuk bisa membawa pulang poin dari lawatan ke markas Liverpool tersebut. Pekan lalu, the Magpies mampu tampil mengejutkan dengan menahan Manchester City 3-3. Raihan satu poin dari markas juara bertahan Liga Inggris itu dinilai menjadi torehan poin yang istimewa.