Rabu 31 Aug 2022 10:38 WIB

Popularitas Memudar, Perdagangan NFT Anjlok 99 Persen ke Angka Terendah

Perdagangan NFT di OpenSea dari rekor Rp 40 triliun kini hanya Rp 138 miliar

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Non-Fungible Token. Popularitas aset kripto terus memudar akhir-akhir ini. Berdasarkan catatan DappRadar, kondisi tersebut tercermin dari volume perdagangan di pasar NFT paling populer, OpenSea, yang turun hingga 99 persen hanya dalam waktu kurang dari empat bulan.
Foto: www.freepik.com
Non-Fungible Token. Popularitas aset kripto terus memudar akhir-akhir ini. Berdasarkan catatan DappRadar, kondisi tersebut tercermin dari volume perdagangan di pasar NFT paling populer, OpenSea, yang turun hingga 99 persen hanya dalam waktu kurang dari empat bulan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Popularitas aset kripto terus memudar akhir-akhir ini. Berdasarkan catatan DappRadar, kondisi tersebut tercermin dari volume perdagangan di pasar NFT paling populer, OpenSea, yang turun hingga 99 persen hanya dalam waktu kurang dari empat bulan.

Pada 1 Mei, OpenSea memproses rekor transaksi NFT senilai 2,7 miliar dolar AS atau sekitar Rp 40 triliun. Namun angka terus menurun hingga pada Ahad (28/8/2022) lalu pasar hanya mencatat nilai transaksi sebesar 9,34 juta dolar AS atau sekitar Rp 138,63 miliar.

OpenSea juga mencatat jumlah pengguna hanya mencapai 24.020, sekitar sepertiga lebih sedikit daripada ketika mencapai rekor jumlah transaksi pada bulan Mei. Penurunan volume besar-besaran di pasar NFT ini bertepatan dengan penurunan harga crypto.

Baca juga : Albania Tangkap Buronan Turki Penipu Kripto

Aset kripto paling populer, Bitcoin, telah turun hampir 57 persen sejak awal tahun menjadi 20.276 dolar AS. Aset kripto terpopuler kedua berdasarkan kapitalisasi pasar, Ethereum, telah turun sekitar 59 persen, menjadi 1.528 dolar AS selama periode yang sama.

Penurunan volume perdagangan dan harga aset kripto menunjukkan harga terendah yang dijual oleh NFT juga telah anjlok. Harga NFT paling populer, Bored Ape Yacht Club, turun 53 persen menjadi 72,4 Ether pada Senin, dari tertinggi 153,7 Ether pada 30 April. NFT populer lainnya, CryptoPunks, turun 19 persen dari puncaknya di bulan Juli.

Meski demikian, juru bicara OpenSea tidak sepakat dengan data-data yang dikumpulkan DappRadar tersebut. Juru bicara OpenSea menambahkan, pihaknya tidak terlalu khawatir dengan penurunan volume perdagangan.

Menurutnya, investasi aset kripto bersifat jangka panjang. "Kami tidak terlalu khawatir dengan volatilitas jangka pendek," kata juru bicara OpenSea dilansir Fortune, Selasa (30/8/2022). 

Penurunan aset kripto telah membuat banyak investor ritel terguncang. Studi dari Pew Research Center menemukan, 46 persen orang AS yang telah memasukkan uang ke dalam aset kripto mengaku investasi mereka jauh dari harapan. Meskipun kripto cukup populer  setahun terakhir, Pew menemukan hanya 16 persen orang dewasa AS yang berinvestasi di aset tersebut.

Baca juga : Timeline Rencana Meta Hadirkan NFT di Facebook dan Instagram

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement