Rabu 31 Aug 2022 10:52 WIB

Harga Telur di Pasar Tradisional Jember Masih Fluktuatif

Harga telur ayam ras masih belum stabil karena dipengaruhi jumlah pasokan.

Pembeli memilih telur ayam ras yang dijual di pasar (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Arnas Padda
Pembeli memilih telur ayam ras yang dijual di pasar (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JEMBER -- Harga telur ayam ras di sejumlah pasar tradisional Kabupaten Jember, Jawa Timur masih fluktuatif dan belum stabil seiring dengan pasokan dan naik turunnya permintaan di pasaran.

"Harga telur ayam ras hari ini turun dari Rp 30 ribu menjadi Rp 28 ribu. Namun sebelumnya dua hari yang lalu naik dari Rp 28 ribu menjadi Rp 30 ribu, sehingga masih fluktuatif," kata Fatimah, pedagang di Pasar Tanjung Jember, Rabu (31/8/2022).

Baca Juga

Menurutnya, harga telur ayam ras masih belum stabil karena dipengaruhi jumlah pasokan dari berbagai daerah ke Jember dan naik turunnya permintaan akan komoditas tersebut. "Harga telur ayam ras di pasar tradisional biasanya mengalami kenaikan seiring dengan permintaan yang tinggi, sedangkan pasokan dari sejumlah daerah sentra telur di Jawa Timur terbatas," tuturnya.

Ia berharap harga telur ayam ras kembali stabil di kisaran Rp 20 ribu hingga Rp 22 ribu per kilogram karena kenaikan harga komoditas itu menyebabkan banyak warga yang mengurangi pembelian. "Fluktuatifnya harga telur ayam ras itu juga dikeluhkan pedagang kue yang membutuhkan telur banyak untuk bahan bakunya, namun terkadang mereka tidak bisa menaikkan harga kue karena khawatir pelanggan beralih ke yang lain," katanya.

Informasi yang dihimpun di lapangan, kenaikan harga telur yang terus meroket tersebut karena harga pakan ternak yang naik dan permintaan komoditas telur yang juga naik seiring ada bantuan sosial (bansos) telur.

Sebelumnya Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jember Bambang Saputro mengatakan harga telur ayam ras memang mengalami kenaikan selama beberapa hari terakhir, namun kadang juga turun.

"Harga telur ayam ras biasanya berkisar Rp 20 ribu hingga Rp 25 ribu per kilogram, namun pernah tembus di angka Rp 30 ribu per kilogram di pasaran, namun kini turun menjadi Rp 28 ribu per kilogram," katanya.

Informasi yang dihimpun di lapangan, kenaikan harga telur yang terus meroket tersebut karena harga pakan ternak yang naik dan permintaan komoditas telur yang juga naik seiring ada bantuan sosial (bansos) telur.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement