REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) membagikan Nomor Induk Berusaha (NIB) kepada UMKM Perseorangan di GOR Toware, Jayapura, Rabu (31/8/2022). Dalam kegiatan tersebut, ia turut didampingi sejumlah menteri, termasuk Menteri BUMN Erick Thohir.
Saat memberikan sambutannya, Jokowi terlebih dahulu menyebutkan para menterinya yang turut hadir dalam acara ini. Mulai dari Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, Menteri UMKM Teten Masduki, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan terakhir Menteri BUMN Erick Thohir.
Ketika memperkenalkan Erick di depan para warga, masyarakat yang hadir pun memberikan sorakan dan sambutan tepuk tangan yang riuh. "Yang terakhir Menteri BUMN Pak Erick Thohir. Sorak-sorak toh, sudah kenal sama Pak Erick?" kata Jokowi sambil tertawa.
"Senang sama Pak Erick?" tanya Jokowi lagi. Masyarakat yang hadir pun langsung menjawab secara bersamaan. "Senang," seru warga.
Lantas Jokowi pun meminta Erick untuk berdiri dan diikuti tepuk tangan dan sorak sorai warga. Jokowi kemudian melanjutkan sambutannya.
Dalam acara ini, Jokowi membagikan Nomor Induk Berusaha (NIB) kepada UMK Perseorangan. Pembagian NIB di Papua ini merupakan yang pertama kalinya dilakukan di luar Pulau Jawa.
Jokowi mengatakan, dengan memiliki NIB ini, maka para pelaku usaha mikro dan kecil (UMK) telah menjadi pengusaha formal. NIB ini, lanjut dia, juga dapat digunakan untuk mengakses permodalan di perbankan. Bahkan para pelaku usaha kecil bisa mendapatkan fasilitas KUR dari pemerintah dengan bunga yang rendah. Sehingga usaha yang dijalankan pun dapat berkembang dengan cepat.
"Jadi segera segera memanfaatkan yang namanya NIB ini kemudian akses ke permodalan yang namanya KUR," tambah dia.
Namun, Jokowi mengingatkan agar pengajuan kredit ke perbankan harus dilakukan dengan hati-hati dan perhitungan yang detil. Ia juga meminta agar kredit digunakan untuk modal kerja, bukan untuk belanja barang-barang mewah.
"Harus semuanya untuk modal kerja, semuanya untuk modal investasi semuanya untuk modal usaha 100 persen dipakai. Nanti kalau dapat keuntungan sisihkan, tabung wah pingin beli mobil sisihkan sebulan, untung Rp 2 juta sisihkan, untung Rp 3 juta sisihkan, untung Rp 4 juta sisihkan," ujarnya.