REPUBLIKA.CO.ID, KONAWE SELATAN - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata (Menparekraf/Baparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menyambangi Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara. Kehadiran Sandi dalam rangka Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022 di Desa Wisata Air Terjun Moramo Sumbersari.
Desa Moramo Sumbersari masuk dalam daftar 50 besar desa wisata terbaik dalam ADWI 2022. Tentu bukan perkara mudah. Mereka telah melalui proses uji standar penilaian tim juri. Mereka nantinya akan mendapatkan pembinaan dan pendampingan dari mitra strategis Kemenparekraf, yakni Adira Finance.
Sandi menerangkan, Desa Wisata Sumber Sari, Air Terjun Moramo merupakan paket lengkap. Ini karena, memiliki aspek konservasi dan paket sumber energi baru dan terbarukan melalui pemanfaatan sumber mikrohidro yang menjadikan listrik.
”Ini menjawab kenaikan harga bahan pokok, termasuk juga bahan energi. Kalau kita bisa menciptakan kendaraan berbasis listrik dengan peningkatan pembangkit di sini, kita tidak akan khawatir dengan kenaikan harga BBM, karena kita bisa menyesuaikan dengan keunggulan dan kearifan lokal di sini,” ujar Sandi dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id, Rabu (31/8/2022).
Sementara menanggapi kendala jaringan telekomunikasi di Air Terjun Moramo, Sandi memastikan, sudah menugaskan pihak terkait untuk mengatasi kendala tersebut. “Tidak pakai lama, berhubungan dengan penyediaan tower bersama PT TBIG, Telkomsel, dan operator lain, saya ingin sebelum penganugeraan ADWI di Jakarta sudah ada solusi. Di luar sudah ada, tinggal ada beberapa titik-titik penguatan mohon difasilitasi Pak Bupati,” tambahnya.
Bupati Konawe Selatan Surunuddin Dangga tidak menyangka Desa Sumbersari masuk 50 besar Anugerah Desa Wisata. ”Terima kasih atas kehadiran Mas Menteri disini," kata dia.
Sedangkan berbicara potensi wisata, Surunuddin menjelaskan, Desa Moramo Sumber Sari memiliki air terjun nan indah. "Itu merupakan salah satu air terjun terindah di Indonesia," ujarnya.
Menurutnya, Desa Moramo Sumber Sari ini berada di Kawasan Suaka Alam Tanjung Peropa yang memiliki luas sekitar 38.937 hektare. Itu juga dikenal sebagai kawasan dengan kandungan marmer terbesar di dunia.
"Diperkirakan sekitar 860 miliar kubik marmer tersimpan di Suaka Alam Tanjung Peropa," ujarnya.
Terdapat juga binatang khas Sulawesi Tenggara yaitu Anoa dan Burung Rangkok serta satwa lainnya. "Moramo menjadi ikon pariwisata di Sulawesi Tenggara berkat keanggunan hutan alamnya dan keindahan cascade," ujarnya.