Mahasiswa Baru UINSU Dibekali Literasi Digital
Red: Fernan Rahadi
Literasi digital (ilustrasi) | Foto: Alexander Shatov Unsplash
REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Generasi muda terutama mahasiswa dinilai perlu dibekali moderasi beragama dan literasi digital untuk melawan penyebaran ideologi terorisme. Moderasi beragama dan literasi digital akan menjadi benteng kokoh bagi generasi muda agar mereka tidak mudah begitu saja menerima ideologi yang tidak sesuai dengan Pancasila dan ideologi luhur bangsa Indonesia.
"Banyak sekali kalangan generasi muda, khususnya mahasiswa tanpa sadar menjalankan visi dan misi dari kejahatan dan kekerasan yang ekstrem. Karena itu generasi muda harus dibekali pengetahuan agar mereka tidak mudah terpapar dengan hal-hal berkaitan ideologi teroorisme yang jauh dari kepribadian bangsa Indonesia," ujar Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme IBNPT) Komjen Pol Boy Rafli Amar saat memberikan kuliah umum pada Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) di Kampus IV Tuntungan, Medan, Sumatera Utara, Selasa (30/8/2022).
Kuliah umum ini diikuti kurang lebih 6.000 mahasiswa dan mahasiswi baru UINSU. Pada kesempatan itu, seluruh mahasiswa/mahasiswi baru UINSU melakukan Deklarasi Relawan Moderasi Beragama dengan membubuhkan tanda tangan di kain kafan raksasa.
Kepala BNPT menghaturkan terima kasih kepada rektor UINSU yang memberikan ruang dan waktu untuk membekali mahasiswa/mahasiswi baru tentang pencegahan radikalisme dan terorisme. Ini penting untuk menyelematkan anak muda indonesia sehingga mereka bisa menimba ilmu dan melaksanakan perkuliahan dengan baik, sekaligus memiliki semangat nilai-nilai kebangsaaan, cinta kepada NKRI, dan semangat mencintai nilai luhur bangsa.
Boy Rafli memberikan apresiasi tinggi terhadap Deklarasi Relawan Moderasi Beragama tersebut. Ia menilai relawan moderasi beragama itu program yang sangat bagus yang bisa menjadi contoh perguruan tinggi lainnya di seluruh Indonesia. Dengan moderasi beragama, peserta didik bisa memahami dengan baik apa kewajiban yang harus dilakukan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dalam meghormati warga lain yang berlainan agama.
Kepala BNPT menambahkan, Proklamator Bung Karno pernah menyampaikan dalam sebuah pidato, "Bangsa ini harus mengutamakan pembangunan karakter bangsanya atau character building. Membangun karakter dapat menjadikan bangsa ini menjadi bangsa hebat, maju makmur, berdaulat."
Boy Rafli menguraikan, Indonesia adalah negara yang diberkahi Allah SWT dengan bebagai nilai luhur, yang terbangun sejak Republik Indonesia belum berdiri. Sejak di era kerajaan di Nusantara kemudian momentum Sumpah Pemuda dan puncaknya adalah berdirinya NKRI, karakter keindonesiaan itu telah sedemikian rupa diwarnai dengan tekad pendiri bangsa yang menunukkan identitas dan jati diri bangsa di masa penjajahan Belanda selama 350 tahun.