Rabu 31 Aug 2022 14:26 WIB

BPBD Sulteng: 500 Jiwa Korban Banjir di Banggai Mengungsi

BPBD Banggai telah membuat dapur umum di lapangan bola untuk korban banjir.

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Petugas membersihkan sisa material yang terbawa banjir. BPBD Banggai telah membuat dapur umum di lapangan bola untuk korban banjir. Ilustrasi.
Foto: ANTARA/Basri Marzuki
Petugas membersihkan sisa material yang terbawa banjir. BPBD Banggai telah membuat dapur umum di lapangan bola untuk korban banjir. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, LUWUK - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) mendata sebanyak 500 jiwa lebih korban banjir di Kecamatan Luwuk Timur, Kabupaten Banggai terpaksa harus mengungsi.

"Sebanyak 500 orang lebih jiwa korban bencana banjir tersebut merupakan warga dari Dusun I dan III Desa Indang Sari dan Dusun I Desa Pohi," sebut Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sulteng Andi Sembiring saat dihubungi pada Rabu (31/8/2022).

Baca Juga

BPBD Sulteng juga mendata ada enam unit rumah warga di Desa Indang Sari yang hanyut diterjang banjir dan 15 unit rumah lainnya di desa tersebut mengalami rusak berat. "Khusus di Desa Indang Sari ada satu gedung gereja yang mengalami rusak berat dan jalan poros di desa tersebut juga rusak akibat banjir," tuturnya.

Di Desa Pohi terdata ada 100 unit rumah warga yang terdampak banjir dan sembilan unit rumah di antaranya mengalami rusak berat. "Di Desa Indang Sari ada 40 KK yang mengungsi dengan total kurang lebih 100 jiwa sementara di Desa Pohi terdata ada 500 jiwa dan saat ini kami masih terus melakukan pendataan rumah rusak maupun korban banjir," jelasnya.

Andi mengatakan BPBD Kabupaten Banggai telah membuat dapur umum di lapangan bola Desa Pohi dan telah berkoordinasi dengan instansi terkait untuk membantu korban banjir. "Total korban jiwa yang terdampak yakni Desa Indang Sari sebanyak 183 orang dan di Desa Pohi terdata kurang lebih 500 jiwa," kata Andi.

Sebelumnya hujan deras yang mengguyur daerah tersebut mengakibatkan meluapnya sungai di Desa Indang Sari pada Selasa (30/8/2022) sekitar pukul 18.00 WITA dan menggenangi permukiman warga dengan ketinggian air di atas lutut orang dewasa. Berselang 40 menit sungai di Desa Pohi juga meluap dan menggenangi permukiman warga.

"Hujan sudah reda dan air juga sudah mulai surut, tapi warga masih mengungsi," terangnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement