Rabu 31 Aug 2022 14:59 WIB

Penyebab Trailer Tewaskan 10 Orang Bukan karena Rem Blong

Kontur jalan di lokasi kejadian Kota Bekasi relatif datar dan bukan menurun.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Kepolisian berusaha mengevakuasi sebuah truk kontainer yang menabrak halte bus di depan SDN Kota Baru II dan III di Jalan Sultan Agung, Kota Bekasi, Jawa Barat, Rabu (31/8/2022).
Foto: ANTARA/Fakhri Hermansyah
Kepolisian berusaha mengevakuasi sebuah truk kontainer yang menabrak halte bus di depan SDN Kota Baru II dan III di Jalan Sultan Agung, Kota Bekasi, Jawa Barat, Rabu (31/8/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Direktur Lalu Lintas Kepolisian Daerah (Dirlantas Polda) Metro Jaya, Kombes Latif Usman menyampaikan, dugaan sementara penyebab kecelakaan maut truk trailer di Jalan Sultan Agung, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi, yang mengakibatkan sejumlah korban jiwa bukan karena rem blong. Dilaporkan 10 orang tewas akibat insiden tersebut.

Menurut Latif, kontur jalan di lokasi kejadian kecelakaan relatif datar dan bukan menurun. Ditambah, sambung dia, ada upaya pengereman yang dilakukan sopir truk trailer sebelum terjadi benturan ke sisi kiri jalan.

"Tipe jalan ini tidak menurun dan kalau dilihat ini ada bekas rem dan ini menabrak orang yang sedang di halte," kata Latif kepada wartawan di lokasi kejadian, Rabu (31/8/2022).

Meski begitu, Latif menegaskan, pihaknya belum dapat memastikan penyebab kecelakaan. Namun, dari hasil pengamatan sementara terdapat indikasi kecepatan yang tidak terkendali dari sopir truk trailer yang mengalami kecelakaan.

Selain itu, di bagian persneling truk trailer bermuatan besi tersebut ditemukan masih dalam posisi gigi tiga sehingga diasumsikan kecepatannya sekitar 60 kilometer per jam. "Penyebab pasti kecelakaan sedang kami lakukan penyelidikan karena juga kalau rem blong jalan cukup datar, kalau perkiraan kami kecepatan," ucap Latif.

Kecelakaan truk trailer itu terjadi tepat di depan SDN Kota Baru II dan III Bekasi Barat yang mayoritas korban adalah anak-anak yang baru saja keluar dari sekolah dan orang tua yang sedang menjemput anaknya pulang sekolah. Selain itu, terdapat korban yang merupakan pengendara lain serta pedagang makanan yang mangkal di depan sekolah itu.

"Untuk kendaraan yang terlibat kecelakaan adalah truk trailer bermuatan besi, lalu ada dua sepeda motor dan satu mobil pikapyang tertimpa tiang provider (telekomunikasi)," jelas Latif.

Kronologis kecelakaan berawal saat truk trailer bermuatan besi melintas dari arah Kranji ke Cakung, Jakarta Timur. Saat tiba di tempat kejadian perkara (TKP), truk trailer itu berjalan oleng ke arah kiri hingga menghantam kendaraan roda dua, gerobak pedagang, dan halte bus di depan sekolah.

Selain itu, truk trailer juga menabrak tiang menara telekomunikasi hingga roboh dan menimpa kendaraan pikap yang sedang melintas sampai ringsek. Dalam peristiwa kecelakaan maut ini tercatat sedikitnya ada 30 orang menjadi korban, sebanyak 10 orang korban di antaranya meninggal dunia. Adapun tujuh korban tercatat siswa SD yang sedang menanti jemputan pulang.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement