REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan pasukan angkatan bersenjata Ukraina melanjutkan serangan ke pasukan Rusia di bagian selatan negara itu. Serangan digelar di beberapa titik.
Dalam buletin intelijen rutin, Rabu (31/8/2022) kementerian mengatakan formasi Rusia memukul mundur pasukan Rusia dari garis depan di sejumlah tempat. Ukraina mengeksploitasi tipisnya pertahanan Rusia.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan pasukannya menyerang posisi-posisi pasukan Rusia di sepanjang garis pertempuran. Sementara Rusia menghentikan pasokan gas melalui pipa yang tersambung ke Jerman dengan alasan pemeliharaan.
Dalam pidatonya Senin (29/8/2022) malam waktu setempat Zelenskyy meminta pasukan Rusia lari menyelamatkan diri karena pasukannya akan menggelar serangan di dekat Kota Kherson. Ia mengatakan militer Ukraina akan merebut kembali wilayah dari Rusia.
Serangan Ukraina di selatan negara itu digelar setelah pertempuran menelan ribuan nyawa, memaksa jutaan orang mengungsi, menghancurkan kota-kota dan mengakibatkan krisis energi dan pangan di dunia di tengah sanksi-sanksi ekonomi yang tidak pernah diberlakukan sebelumnya.
Kekhawatiran terjadinya bencana radiasi akibat serangan di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia juga semakin meningkat. Dalam pidato malamnya, Zelenskyy mengatakan pasukan Rusia akan mengejar tentara Rusia "sampai perbatasan."
"Bila mereka ingin selamat waktunya bagi militer Rusia melarikan, pulang," katanya.
"Ukraina akan mengambil miliknya kembali," kata Zelenskyy.
Penasihat senior Zelenskyy, Oleksiy Arestovych mengatakan pertahanan Rusia "tertembus dalam beberapa jam." Ia menambahkan pasukan Ukraina menembaki kapal feri yang digunakan Rusia mengirimkan pasokan ke tepi barat sungai Dnipro, wilayah Kherson.
Stasiun televisi Ukraina, Suspilne, melaporkan ledakan di Kherson. Di media sosial warga juga mengatakan mendengar suara tembakan dan ledakan tetapi mereka tidak tahu siapa yang menembak.