REPUBLIKA.CO.ID, ARIZONA -- Sebuah perguruan tinggi di negara bagian Arizona, Amerika Serikat (AS) telah meluncurkan program baru yang berfokus pada pengalaman dan kontribusi Muslim di negara itu. Program dengan nama The Center of Muslim Experience tersebut dibuat oleh Arizona State University (ASU).
Program ini akan memfasilitasi mahasiswa Muslim untuk bekerja membangun kemitraan yang saling menguntungkan antara komunitas Muslim di seluruh negeri dan berbagai universitas," jelas kampus itu dalam siaran persnya dilansir dari Middle East Eye, Senin (29/8/2022).
"Kontribusi Muslim untuk sejarah dan budaya dunia akan sulit untuk dilebih-lebihkan dan pengalaman Muslim di Amerika Serikat telah membantu membentuk bangsa," kata dekan humaniora ASU Jeffrey Cohen dalam sebuah pernyataan.
Universitas menawarkan total pendaftaran lebih dari 70.000 peserta di kampus yang juga merupakan rumah bagi lebih dari 8.000 mahasiswa, fakultas, dan staf Muslim. Program ini akan menyelenggarakan berbagai acara termasuk pembacaan puisi dan pertunjukan musik dan akan mengundang pembicara dan penulis inspirasional ke ASU untuk acara publik.
“Dengan menciptakan ruang bagi siswa untuk berbagi cerita mereka sendiri, baik siswa Muslim maupun non-Muslim akan mendapat manfaat dari saling mengenal dan belajar untuk menghargai bahwa perbedaan sosial budaya dapat bermanfaat bagi peningkatan pembangunan komunitas secara lokal,” kata Chad Haines, co direktur program.
Kampus tersebut juga akan menjadi tuan rumah studi akademis yang dikelola siswa selama bertahun-tahun untuk mendokumentasikan pengalaman Muslim khusus untuk kota Phoenix, ibu kota Arizona.
Populasi pasti komunitas Muslim Arizona tidak jelas, dan berbagai laporan dari outlet berita lokal telah menyebut jumlahnya sekitar 50.000 hingga 120.000. Salah satu tujuan utama dari inisiatif baru ini juga untuk menyoroti beasiswa perempuan Muslim dan kontribusi mereka kepada masyarakat.
"Di jantung dari banyak kesalahpahaman tentang Islam adalah wanita Muslim," kata Yasmin Saikia, salah satu direktur program tersebut.
“Ini perlu ditangani dan didiskusikan sehingga kita dapat mengubah citra miring dan menunjukkan realitas bagaimana wanita Muslim di Amerika berkontribusi pada berbagai aspek kehidupan dan kesejahteraan komunitas Amerika," tambahnya.
Pusat baru ASU akan membangun beberapa inisiatif pendidikan yang berbeda di seluruh negeri yang bertujuan untuk berbagi cerita tentang populasi Muslim Amerika. Salah satu program yang paling menonjol adalah Museum Warisan Islam di Washington DC, yang didirikan pada tahun 1996 dan mengeksplorasi sejarah Islam sejak abad ke-16.