REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Pemberian ASI eksklusif untuk bayi di Indonesia belum mencapai 50 persen. Padahal, dari sudut pandang Alquran seorang ibu dianjurkan menyusui anak selama dua tahun.
Dokter spesialis anak Rumah Sakit JIH Tien Budi Febriani mengatakan ASI merupakan makanan terbaik bayi. Menyusui tidak sekadar memberi nutrisi kepada bayi, tapi dalam prosesnya terjalin ikatan dan kenyamanan yang penting bagi tumbuh kembang. World Health Organization (WHO) menganjurkan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) yakni bayi untuk menyusu sendiri dalam 30-60 menit setelah persalinan. Letakkan bayi di dada ibu dan biarkan si bayi mencari sendiri puting ibu agar mendapatkan kolostrum.
"ASI eksklusif diberikan sampai usia enam bulan," kata Tien dalam webinar pengabdian kepada masyarakat yang digelar Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia (UII) dan Universitas Islam Sumatera Utara (UISU), Rabu (31/8/2022).
Anjuran itu dipraktikkan saat kondisi bayi stabil dan sehat. Artinya, berat badan bayi naik sesuai tabel pertumbuhan. Jika dijumpai kelainan atau kondisi khusus, maka lebih baik berkonsultasi langsung ke dokter untuk mendapat panduan nutrisi yang tepat.
Meski begitu, keberhasilan menyusui seorang ibu tidak lepas dukungan berbagai pihak. Selain IMD, Tien menilai pemberian pengetahuan atau konseling kepada calon ibu terkait pentingnya menyusui masih belum optimal dilaksanakan di Indonesia.
Hal itu berpengaruh pada rendahnya tingkat pemberian ASI eksklusif. Faktor lain yang memengaruhi ibu dalam memberikan ASI biasanya keluhan payudara lecet atau bengkak saat menyusui. Hal itu bisa dihindari dengan perlekatan tepat mulut bayi pada payudara.
Tien menjelaskan menyusui bayi punyak banyak manfaat. Bagi ibu, menyusui mampu melepaskan hormon yang dapat memberikan kepuasan emosional bagi ibu. "Hormon lainnya yakni oksitosin juga akan terlepas yang berperan membentuk rahim ke bentuk semula dan mengurangi pendarahan pascamelahirkan," ujar Tien.
Keluhan berat badan yang bertambah saat hamil sering jadi masalah serius ibu. Faktanya, menyusui dapat membakar kalori yang membantu menurunkan berat badan. Ajaibnya, menyusui juga dapat mengurangi risiko kanker rahim dan payudara.
Menyusui tidak hanya memberi manfaat luar biasa bagi ibu, tapi juga anak. Sebab, menyusui memberikan nutrisi yang mudah dicerna dengan kandungan nutrisi, kalori, dan cairan yang dibutuhkan bayi. Bayi akan melalui proses tumbuh kembang yang sempurna dan sehat.
"ASI juga mampu melindungi bayi terhindar dari berbagai penyakit yakni asma, leukemia, obesitas, eksim, diare, dan infeksi saluran pernapasan," kata Tien.
Dosen Fakultas Kedokteran UII, Emi Azmi Choironi, menambahkan tips pelekatan yang berperan dalam proses mengasihi. Pertama, perhatikan dagu bayi agar menempel ke payudara. Kedua, bagian mengelilingi puting (areola) sebagian besar masuk ke mulut bayi. "Ketiga, bibir bayi membuka lebar. Keempat, mulut bayi terbuka lebar," ujar Emi.