Stadion Gelora Bung Tomo Dipasangi Ratusan CCTV
Rep: Dadang Kurnia/ Red: Fernan Rahadi
Suasana pembukaan kompetisi Sepak Bola Liga 1 Indonesia 2020 di Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (29/2/2020). | Foto: Antara/Didik Suhartono
REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Kota Surabaya memasang 126 unit CCTV di area Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) sebagai bagian dari persiapan penyelenggaraan kualifikasi Piala AFC U-20 tahun 2023 yang akan digelar pada 14 hingga 18 September 2022. GBT akan menjadi tuan rumah untuk pertandingan Grup F yang diisi Timnas Indonesia U-20, Hongkong, Vietnam, dan Timor Leste.
"Pemkot Surabaya memasang 126 CCTV di area GBT. Mulai dari akses masuk, tempat parkir, hingga semua area di dalam GBT. Kami sedang proses uji coba pemasangan jaringan supaya bisa diakses melalui ruang kontrol atau yang biasa disebut VOC,” kata Kepala Diskominfo Surabaya M. Fikser di Surabaya, Rabu (31/8/2022).
Fikser menjelaskan, di ruangan kontrol telah dipasang 15 unit televisi ukuran 55 inch yang akan memantau dan memonitor seluruh kawasan Stadion GBT. Ruang kontrol yang disediakan di lantai 2 itu terdiri dari dua ruangan. Pertama, ruangan server yang menjadi tempat perangkat-perangkat aktif Kominfo, mulai dari jaringan, fiber optik, dan juga CCTV. Ruangan kedu yang menjadi tempat pemasangan 15 unit TV.
“Di ruangan tersebut, kini sedang dilengkapi meja, kursi, dan sarana prasarana lainnya. Jadi, nanti bentuknya akan mirip dengan CC Room 112 di Siola, meskipun tidak semegah di CC Room 112 ya,” ujarnya. Fikser memastikan, seluruh CCTV yang dipasang dapat memonitor berbagai aktivitas baik di luar maupun di dalam Stadion GBT.
Kepala Bidang Keamanan dan Infrastruktur Teknologi Informasi Diskominfo Surabaya, Tri Aji Nugroho menjelaskan, sesuai standar yang akan bertugas di ruang kontrol itu adalah perwakilan semua pihak yang berkaitan dengan keamanan dan kesehatan. Mulai dari petugas kepolisian dan TNI, Satpol PP, BPBD, Dinas Kesehatan, serta dinas terkait lainnya. Pengawas pertandingan baik dari AFC maupun FIFA akan disediakan tempat di ruang kontrol tersebut.
“Jadi, perwakilan yang bertugas di ruang kontrol itu akan memantau semua area GBT. Apabila ada keramaian dan kondisi kedaruratan di suatu titik, dan itu terpantau kamera CCTV, maka perwakilan itu akan langsung menghubungi petugas yang ada di lapangan atau yang ada di luar ruang kontrol,” kata Aji.
Artinya, kata Aji, tujuan utama disediakan ruang kontrol tersebut adalah untuk mempercepat respon petugas dalam menanggapi segala hal yang terjadi di area Stadion GBT. Sebab, kata dia, Pemkot Surabaya tidak ingin hanya karena keterlambatan respon, Stadion GBT menjadi terkendala operasionalnya.
“Kita berharap ruang kontrol ini benar-benar menjadi pusat kendali jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Karena nanti semua CCTV ini akan merekam semua gerak-gerik penonton dan pemain yang hadir di GBT,” ujarnya.