Rabu 31 Aug 2022 20:30 WIB

Atalia Minta Kader Posyandu di Jabar Fokus Tingkatkan Kualitas Hidup Anak

Kader Posyandu diharapkan juga bisa mengedukasi masyarakat terkait sosial ekonomi

Rep: arie lukihardianti/ Red: Hiru Muhammad
Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga Provinsi Jawa Barat Atalia Praratya Kamil mendorong kader Posyandu untuk fokus pada peningkatan kualitas hidup anak-anak.
Foto: istimewa
Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga Provinsi Jawa Barat Atalia Praratya Kamil mendorong kader Posyandu untuk fokus pada peningkatan kualitas hidup anak-anak.

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG--Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga Provinsi Jawa Barat Atalia Praratya Kamil mendorong kader Posyandu untuk fokus pada peningkatan kualitas hidup anak-anak. 

Oleh karena itu, menurut Atalia, pihaknya mengapresiasi digelarnya Rapat Koordinasi (Rakor) Kelompok Kerja Operasional (Pokjanal) Posyandu Provinsi Jabar dan Pendamping Posyandu Juara Tahun 2022, yang dihadiri oleh perwakilan dari 27 Kabupaten/ Kota.

Baca Juga

"Kita penting membangun koordinasi dan kolaborasi seperti kegiatan ini. Hadirnya Posyandu adalah upaya kita meningkatkan kesejahteraan masyarakat, utamanya anak-anak, serta fokus pada kualitas hidup anak," ujar Atalia saat memberikan sambutan dalam rakor tersebut di Puteri Gunung Hotel, Kabupaten Bandung Barat, Rabu (31/8).  

Namun, kata Atalia, walaupun titik utamanya tentang peningkatan kualitas hidup dalam bidang kesehatan. Ia berharap, kader Posyandu juga bisa mengedukasi masyarakat terkait pendidikan, ekonomi, dan sosial lingkungan.  "Tak hanya kesehatan, ada edukasi terkait pendidikan, ekonomi, sosial lingkungan dan lain-lain," katanya.  

Menurut Atalia, reaktivasi Posyandu menjadi langkah konkret dalam memetakan kebutuhan masyarakat. Agar capaian yang diinginkan bisa berjalan lancar, Atalia mengingatkan pentingnya kolaborasi dari setiap stakeholders. "Posyandu harus direaktivasi, tentu upaya ini tak bisa sendirian, kita perlu merangkul seluruh stakeholders yang berkaitan," katanya. 

Dalam Permendagri Nomor 19 Tahun 2011 disebutkan, bahwa Posyandu adalah Pos Pelayanan Terpadu dengan enam program utama, yaitu Program Pendidikan, Penguatan Ekonomi, Kesehatan, Ketahanan Keluarga, Pemberdayaan Masyarakat, Pusat Informasi dan Konsultasi berbagai permasalahan keluarga, serta integrasi program lainnya (Posyandu Multifungsi), utamanya dalam mendukung  gerakan penurunan prevalensi stunting terutama di perdesaan.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement