REPUBLIKA.CO.ID,TANGERANG--Pemerintah Kabupaten Tangerang melalui Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang tengah menggencarkan program Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR). Sebanyak 90 ribu pelajar ditargetkan memiliki rekening sebagai upaya membiasakan diri untuk menabung.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang Syaifullah mengatakan, pihaknya menggandeng sejumlah bank untuk memberikan buku tabungan kepada 90 ribu pelajar di Kabupaten Tangerang, bertepatan dengan peringatan Hari Indonesia Menabung. Dia menyebut, program yang diinisiasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) itu bertujuan untuk menanamkan kedisiplinan bagi para pelajar agar menabung.
"Program ini nantinya seperti menabung biasa, siswa bisa menyisihkan uang jajan mereka untuk nantinya masuk ke rekening tabungan," ujar Syaifullah dalam keterangannya, Rabu (31/8/2022).
Dia menuturkan, secara teknis, para pelajar nantinya akan diberikan buku tabungan masing-masing dan menyetorkan sejumlah uang ke bank terkait atau kolektif kepada wali kelasnya. Penyetoran itu bisa dilakukan secara berkala dan rutin per pekan atau bulan.
"Semua siswa wajib mempunyai tabungan di kelas masing-masing. Nantinya, seminggu atau sebulan sekali bank terkait langsung mencatatkan pada rekening masing-masing. Jadi, semua orang tidak merasa menabung di bank, mereka menabung di kelas tapi aksesnya ada di rekening bank masing-masing," jelasnya.
Syaifullah melanjutkan, pemberian rekening dilakukan secara bertahap. Tercatat saat ini sudah ada sekitar 45 ribu siswa yang bisa dijaring selama satu semester ke depan dari total 90 ribu siswa yang akan menerima rekening tabungan.
Sementara itu, Kepala OJK Regional I DKI Jakarta dan Banten, Roberto Akyuwen menyampaikan, program satu rekening satu pelajar merupakan implementasi Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 26 Tahun 2019 tentang Hari Indonesia Menabung untuk mendorong setiap pelajar Indonesia agar memiliki rekening.
"Kami mendorong para pelajar untuk terhubung dengan layanan keuangan yang ada. Kami mengedukasi lebih jauh, jika memiliki rekening nantinya akan digunakan untuk apa dan bagaimana mengelolanya," tutur Roberto.