REPUBLIKA.CO.ID, SANGIHE -- Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara mencatat ada lebih dari 16 ribu dosis vaksin Covid-19 yang sudah kedaluwarsa. Vaksin yang sudah kedaluwarsa tersebut telah dipisahkan penyimpanannya agar tidak tercampur dengan vaksin lainnya.
"Saat ini ada 16.481 vaksin Covid-19 yang sudah tidak bisa digunakan lagi karena kedaluwarsa," kata Kepala Dinas Kesehatan Sangihe, Handry Pasandaran, di Tahuna, Rabu (31/8/2022).
Menurut Handry, sampai dengan akhir bulan Agustus ini, pihaknya sudah menerima 100.617 vaksin Covid-19. Dari jumlah tersebut, yang terpakai di 23 fasilitas kesehatan sampai saat ini sebanyak 76.481 vaksin dan yang belum terpakai sebanyak 7.655 vaksin.
"Kami menunggu petunjuk dari Kementerian Kesehatan untuk proses pemusnahan vaksin yang sudah kadaluarsa tersebut," ujar Handry.
Di wilayahnya, menurut Handry, fasilitas kesehatan yang memberikan pelayanan vaksinasi, yaitu 17 Puskesmas, dua rumah sakit, klinik Polres, klinik Polkes 13.09.01 Sangihe, BK Lanal Tahuna, dan Dinkes Sangihe. Jenis vaksin yang diterima terdiri dari Sinovac, Biofarma Coronavac, Sinovac Coronavac, Astra Zeneca, Moderna, Pfizer, dan Covovax.
"Vaksin Sinovac diterima sebanyak 12.643, Biofarma (Coronavac) 5.520, Sinovac (Coronavac) 37.214, Astra Zeneca 31.320, Moderna 6.028, Pfizer 6.972, Covovax 920," ucap dia.
Handry mengimbau kepada warga masyarakat yang belum divaksinasi atau vaksinasinya belum lengkap agar segera mendatangi fasilitas kesehatan terdekat untuk divaksin. Ia mengatakan pelayanan vaksinasi sampai saat ini tetap dibuka di sejumlah fasilitas kesehatan setiap hari kerja.