Kamis 01 Sep 2022 08:25 WIB

E-Dection, Alat Deteksi Dini Stroke Berbasis IoT Karya Anak Bangsa

Indikator yang dimonitot E-dection adalah tekanan darah dan kadar kolesterol

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Gita Amanda
Lima mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) yang tergabung dalam satu tim membuat prototipe bernama E-dection. Alat tersebut berfungsi untuk deteksi dini hipertensi dan hiperkolesterolemia bagi penderita stroke.
Foto: Pribadi/Mahasiswa UB
Lima mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) yang tergabung dalam satu tim membuat prototipe bernama E-dection. Alat tersebut berfungsi untuk deteksi dini hipertensi dan hiperkolesterolemia bagi penderita stroke.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Lima mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) yang tergabung dalam satu tim membuat prototipe bernama E-dection. Alat tersebut berfungsi untuk deteksi dini hipertensi dan hiperkolesterolemia bagi penderita stroke.

Dosen pembimbing tim, Nurussa’adah menjelaskan, E-dection merupakan prototipe berbasis IoT menggunakan metode machine learning. Alat tersebut terdiri atas smart band dan smart pillow yang dapat memberikan fungsi pemantauan. "Serta intervensi mandiri secara dini," katanya.

Baca Juga

Menurut dia, indikator yang dapat dimonitor dengan menggunakan E-dection adalah tekanan darah dan kadar kolesterol. Kemudian juga bisa melihat glukosa darah secara non-invasive. Intervensi mandiri yang digunakan dalam prototipe ini berupa terapi panas untuk mengurangi jumlah kolesterol dalam darah.

Pasien yang pertamakali menggunakan alat, Dewa Gede Raka Wiadnya mengatakan, E-dection berpotensi diterapkan pada masyarakat umum. Hal ini terutama pada orang yang memilki riwayat stroke ringan.

Di samping itu, E-dection dinilai dapat menekan biaya pemeriksaan. Hal ini karena dilengkapi dengan sistem pemantauan secara non-invasive dan terapi untuk menurunkan kadar kolesterol. Pada aplikasi E-Dection juga terdapat telemonitoring pada dokter penanggung jawab untuk memudahkan konsultasi terkait kondisi pengguna.

photo
Lima mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) yang tergabung dalam satu tim membuat prototipe bernama E-dection. Alat tersebut berfungsi untuk deteksi dini hipertensi dan hiperkolesterolemia bagi penderita stroke. - (Pribadi/Mahasiswa UB)

Hal yang pasti, kata dia, penggunaan smart pillow cukup nyaman saat digunakan. Bahkan, bagian tersebut cukup menghangatkan untuk bagian leher. "Saya suka dengan bentuknya yang ergonomis. Semoga bisa menurunkan prevalensi stroke berat dengan menggunakan alat ini,” katanya.

Untuk diketahui, E-dection merupakan prototipe berbasis IoT yang terhubung dengan aplikasi. Aplikasi tersebut dinilai bermanfaat untuk mengkategorikan keadaan pasien menggunakan metode machine learning dan mempermudah penggunaan prorotipe sehari-hari. Inovasi ini diharapkan dapat mengurangi prevalensi morbiditas serta mortalitas yang diakibatkan oleh stroke.

Stroke merupakan kejadian klinis akut yang berhubungan dengan gangguan sirkulasi otak. Faktor risiko utama penyebab stroke, yakni tekanan darah tinggi, kadar kolesterol darah tinggi, dan kadar glukosa darah tinggi. Peningkatan mortalitas dan morbiditas stroke disebabkan karena kurangnya pemantuan dan intervensi dini pada penderitanya.

Untuk diketahui, E-dection merupakan karya dari mahasiswa M Dwi Nur Afini, M Romadhoni P dan Made Ananta W. Kemudian juga karya dari mahasiswa Ayu Cetiya M dan Abimanyu Awanda R.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement