REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Perancang chip Nvidia Corp mengungkapkan pejabat Amerika Serikat (AS) sudah meminta perusahaan tersebut untuk berhenti mengekspor dua chip komputasi teratas untuk proyek kecerdasan buatan ke China. Hal tersebut menjadi langkah yang dapat melumpuhkan kemampuan perusahaan Cina untuk melakukan operasi lanjutan namun menghambat bisnis Nvidia di China.
“Ini akan mengatasi risiko bahwa produk yang dilindungi dapat digunakan atau dialihkan ke penggunaan akhir militer di China,” tulis keterangan Nvidia dikutip dari Reuters, Rabu (31/8/2022).
Sementara itu, Departemen Perdagangan AS belum menetapkan kriteria baru untuk chip kecerdasan buatan yang tidak dapat lagi dikirim ke China tersebut. Departemen Perdagangan AS masih meninjau kebijakan dan praktik di China agar tidak disalahgunakan.
“Kami mengambil pendekatan komprehensif untuk menerapkan tindakan tambahan yang diperlukan terkait dengan teknologi, penggunaan akhir, dan pengguna akhir untuk melindungi keamanan nasional AS dan kepentingan kebijakan luar negeri," kata seorang juru bicara Departemen AS kepada Reuters.
Pengumuman tersebut menandakan eskalasi besar dari tindakan keras AS terhadap kemampuan teknologi China. Khususnya saat ketegangan menggelembung atas nasib Taiwan, di mana chip untuk Nvidia dan hampir setiap perusahaan chip besar lainnya diproduksi.
Tanpa chip Amerika dari perusahaan seperti Nvidia dan AMD, organisasi Vina tidak akan mampu melakukan jenis komputasi canggih yang digunakan untuk pengenalan gambar dan ucapan.Pengenalan gambar dan pemrosesan bahasa alami adalah hal biasa dalam aplikasi konsumen seperti ponsel cerdas yang dapat menjawab pertanyaan dan menandai foto.
Nvidia mengatakan telah membukukan 400 juta dolar AS dalam penjualan chip yang terpengaruh kuartal ini ke China yang bisa hilang jika perusahaan China memutuskan untuk tidak membeli produk Nvidia alternatif. Nvidia berencana untuk mengajukan pengecualian terhadap aturan tersebut tetapi tidak memiliki jaminan bahwa pejabat AS akan memberikannya.
Larangan chip tersebut membuat Nvidia pada pekan lalu sudah memperkirakan penurunan tajam pendapatan untuk kuartal saat ini di tengah industri game yang lebih lemah. Nvidia memperkirakan penjualan kuartal ketiga sebesar 5,90 miliar dolar AS atau turun 17nperaen dari periode yang sama tahun lalu.
Saham Nvidia turun 6,6 persen setelah beberapa jam pengumuman larangan terasebut. Perusahaan mengatakan larangan tersebut mempengaruhu chip A100 dan H100 yang dirancang untuk mempercepat tugas pembelajaran mesin, dan dapat mengganggu penyelesaian pengembangan H100.