REPUBLIKA.CO.ID, TAIPEI -- Presiden Taiwan Tsai Ing-wen mengatakan Taiwan menantikan memproduksi "chip demokratis" dengan Amerika Serikat (AS). Hal ini ia sampaikan pada Senat Negara Bagian Arizona Doug Ducey yang berkunjung ke Taiwan.
Taiwan menilai AS sebagai rekan yang dapat diandalkan ketika krisis chip dunia berdampak pada produksi dan konsumen elektronik. AS merupakan pendukung internasional dan pemasok senjata terbesar Taiwan.
Taiwan Semiconductor Manufacturing Co (TSMC) Ltd merupakan pemasok besar Apple Inc dan produsen chip terbesar di dunia. Perusahaan itu sedang membangun pabrik senilai 12 miliar dolar AS di Arizona.
"Dalam menghadapi ekspansionisme otoriter dan tantangan pascapandemi, Taiwan ingin meningkatkan kerja sama dengan Amerika Serikat dalam industri semi-konduktor dan teknologi tingkat tinggi lainnya," kata Tsai dalam pertemuan tersebut di kantornya di Taipei, Kamis (1/9/2022).
"Ini akan membantu membangun rantai pasokan yang lebih aman dan kuat, kami menantikan produksi chip demokratis bersama untuk mengamankan kepentingan mitra demokrasi kami dan menciptakan kesejahteraan yang lebih luas," tambahnya.
Kunjungan Ducey bagian dari tren pejabat tinggi AS mengunjungi Taiwan. Setelah kunjungan ketua House of Representative Nancy Pelosi bulan Agustus lalu membuat Cina geram. Ia mengatakan kemitraan AS-Taiwan merupakan yang "terhebat" di industri semikonduktor.
"Warisan investasi TSMC mengangkat potensi yang memungkinkan antara Arizona dan Taiwan," kata Ducey yang merupakan politikus dari Partai Republik.
"Arizona bersama dengan Taiwan, dan kami menantikan untuk membangun peluang bersama ke depan," tambahnya.
Tsai juga menyinggung Arizona sebagai tempat pilot F-16 Taiwan latihan di Pangkalan Udara Militer Luke. "Taiwan dan Amerika Serikat akan melanjutkan pembangunan aliansi kami untuk mengamankan perdamaian dan stabilitas di Indo-Pasifik," katanya.