REPUBLIKA.CO.ID, SHENZHEN -- Pusat teknologi di selatan Cina, Shenzhen memperketat pembatasan sosial Covid-19 karena angka infeksi terus merangkak naik. Kegiatan besar dan hiburan dalam ruangan dilarang selama tiga hari di distrik terpadat di kota itu, Baoan.
Setidaknya setengah dari 10 distrik di Shenzhen yang dihuni 13 juta warga sudah menutup venue hiburan. Menghentikan sementara atau mengurangi layanan makan di restoran.
Pihak berwenang pendidikan menunda hari pertama sekolah semester kedua tahun ini. Awalnya dijadwalkan pada Kamis (1/9/2022) ini. Dalam pernyataannya pemerintah meminta masyarakat tidak meninggalkan kota kecuali untuk urusan mendesak.
Tidak sebutkan bagaimana pemerintah akan menegakan peraturan yang baru. Tapi otoritas Partai Komunis dan perusahaan memastikan stafnya tidak melakukan perjalanan keluar kota bila tidak mendesak.
Warga yang pergi harus menunjukkan dua bukti negatif tes Covid-19 dalam 48 jam. Pihak berwenang melacak kasus di aula dansa di distrik Futian, pusat Shenzhen. Mereka meminta semua pengunjung melapor ke pihak kesehatan terdekat.
Pasar elektronik terbesar di dunia, Huaqiangbei masih tutup sejak ditutup pihak berwenang Senin (29/8/2022) lalu. Shenzhen melaporkan pada 31 Agustus kemarin jumlah kasus penularan lokal bertambah 62 naik dari hari sebelumnya yang sebanyak 37.