Kamis 01 Sep 2022 15:15 WIB

Mike Tyson Akui Ada Masalah pada Pinggulnya

Tyson sempat tertangkap kamera menggunakan kursi roda.

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Israr Itah
Mike Tyson
Foto: EPA/ETIENNE LAURENT
Mike Tyson

REPUBLIKA.CO.ID, YORK -- Mantan juara dunia tinju kelas berat Mike Tyson terlihat memiliki masalah pada kesehatannya ketika dia duduk kursi roda. Belakangan dia disebut-sebut memiliki masalah pada linu di pinggulnya sehingga memengaruhi jalannya.

Iron Mike kemudian berbicara tentang spekulasi penyakitnya itu saat wawancara dengan Newsmax TV. Ia mengakui sedang menderita linu pinggul. Dari waktu ke waktu masalah tersebut selalu dirasakan oleh Tyson.

Baca Juga

“Ketika bergejolak, saya bahkan tidak bisa berbicara! Syukurlah itu satu-satunya masalah kesehatan yang saya miliki. Saya sangat baik sekarang," kata Tyson dengan tenang menyampaikan kondisinya, dilansir dari Marca, Kamis (1/9/2022).

Versi yang sama diungkapkan oleh TMZ. Tyson sedang mengadapi serangan skiatika. Dikutip dari AlodokterSkiatika atau sciatica nerve pain adalah nyeri di punggung bawah yang menjalar ke pinggul, bokong, tungkai, hingga jari kaki, yaitu di sepanjang jalur saraf skiatik (sciatic nerve). Saraf skiatik merupakan saraf terpanjang di tubuh yang berawal dari saraf tulang belakang dan bercabang hingga ke kaki.

Skiatika dapat terjadi akibat terjepitnya saraf skiatik atau adanya gangguan lain yang menyebabkan saraf tersebut mengalami cedera. Skiatika dapat menimbulkan nyeri ringan hingga berat.

Sepanjang tahun 2022, ada banyak pembicaraan tentang pertarungan ulang Tyson dengan beberapa rival lamanya, termasuk menghadapi lawannya yang terkenal Evander Holyfield. Ada juga rumor dia akan melawan Lennox Lewis atau Youtuber Jake Paul. Namun, Tyson menolaknya dan menjawab alasan mengapa menolak tawaran untuk kembali naik ring.

"Teman-teman ingin bertarung dengan saya untuk 100 juta dolar. Namun saya rasa saya tidak akan pernah melakukan hal seperti itu lagi. Saya ingin melakukannya pertama kali, hanya untuk bersenang-senang, untuk bersenang-senang. Kemudian beberapa orang membawanya ke level lain dan hanya menginginkannya untuk masalah keuangan, jadi kesenangannya sudah berakhir," ujarnya. 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement