Kamis 01 Sep 2022 15:29 WIB

Taiwan Tembak Jatuh Drone tak Dikenal

Taiwan berjanji akan bertindak tegas dalam menghadapi peningkatan penerobosan.

Rep: Lintar Satria/ Red: Friska Yolandha
Militer Taiwan untuk pertama kalinya menembak jatuh drone sipil tak dikenal yang masuk ruang udara mereka di dekat pulau kecil di lepas pantai China.
Foto: Xinhua via AP
Militer Taiwan untuk pertama kalinya menembak jatuh drone sipil tak dikenal yang masuk ruang udara mereka di dekat pulau kecil di lepas pantai China.

REPUBLIKA.CO.ID, TAIPEI -- Militer Taiwan untuk pertama kalinya menembak jatuh drone sipil tak dikenal yang masuk ruang udara mereka di dekat pulau kecil di lepas pantai China. Langkah ini diambil usai pemerintah Taiwan berjanji akan bertindak tegas dalam menghadapi meningkatnya penerobosan.

Beijing yang mengklaim Taiwan bagian dari wilayahnya mendapat perlawanan kuat dari pemerintah Taiwan. Beijing menggelar latihan militer di sekitar pulau itu pada bulan lalu sebagai respons kunjungan House of Representative Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi ke Taiwan.

Baca Juga

Pemerintah Taiwan mengatakan mereka tidak akan memprovokasi atau meningkatkan ketegangan tapi geram dengan drone China yang berulang kali masuk ke pulau yang Taiwan kelola di lepas pantai China.

Pada Kamis (1/9/2022) komando pertahanan di gugus pulau yang dikuasai Taiwan, Kinmen, mengatakan dalam pernyataannya, drone itu masuk ke ruang udara di atas Pulau Kecil Lion pada tengah hari. Pasukan di pulau itu memperingatkan drone untuk pergi tapi tidak ditanggapi, sehingga ditembak jatuh, sisanya mendarat di laut.

Tembakan pertama Taiwan ke drone yang diduga milik China itu dilakukan tidak lama setelah Presiden Taiwan Tsai Ing-wen memerintahkan militer mengambil "tindak-balasan kuat" terhadap apa yang ia sebut sebagai provokasi China.

Berbicara pada angkatan bersenjata, dalam pernyataannya, Tsai mengatakan China terus menggunakan drone untuk menerobos masuk wilayah Taiwan. Taktiz "zona abu-abu" lainnya untuk mengintimidasi Taiwan.

Tsai kembali menekankan Taiwan tidak memprovokasi perselisihan. Tapi tidak berarti tidak akan mengambil tindak balasan. "Ia juga memerintahkan Kementerian Pertahanan Nasional untuk mengambil tindak-balasan yang tepat dan kuat untuk mempertahankan keamanan nasional," kata pernyataan kantor presiden Taiwan.

"Biarkan militer menjaga negeri tanpa rasa takut dan dengan kepercayaan diri yang solid," tambahnya.

 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement