Kamis 01 Sep 2022 16:26 WIB

Orang Usia di Atas 65 Tahun Rentan Terjatuh, Ini Cara Mencegahnya

Risiko lansia terjatuh di lantai semakin tinggi ketika mereka mulai mengganti obat.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Qommarria Rostanti
Orang berusia 65 tahun rentan terjatuh di lantai. (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com.
Orang berusia 65 tahun rentan terjatuh di lantai. (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Terjatuh menjadi risiko kesehatan serius bagi orang lanjut usia (lansia). Lansia yang terjatuh di lantai sering kali mengalami patah tulang, cedera kepala, dan kondisi mengkhawatirkan lainnya.

"Seiring bertambahnya usia, mereka semakin berisiko jatuh dan cedera," tulis Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Eropa dalam laporannya.

Baca Juga

WHO mengatakan, 30 persen orang berusia di atas 65 tahun terjatuh setiap tahun, dan risiko itu meningkat seiring bertambahnya usia. "Antara 20 persen dan 30 persen dari mereka yang jatuh menderita cedera yang mengurangi mobilitas dan kemandirian," kata WHO dilansir laman Best Life, Kamis (1/9/2022).

Secara khusus, American Academy of Family Physicians (AAFP) memperingatkan jatuh lebih mungkin terjadi selama dua pekan setelah mengganti obat. Artinya, Anda harus sangat berhati-hati untuk melihat langkah, jika dokter baru saja meresepkan sesuatu yang baru, atau mengganti salah satu obat yang sudah ada.

Anda dapat mengurangi risiko ini dengan bekerja sama dengan penyedia layanan kesehatan untuk membuat rencana transisi. Ini mungkin berarti menyapih dari pengobatan secara bertahap, atau memulai pengobatan baru dengan dosis rendah untuk memantau gejala dan efek samping.

"Apa pun yang Anda lakukan, jangan berhenti minum obat tanpa berbicara dengan dokter terlebih dahulu," ujar Harvard Health Publishing.

Obat-obatan tertentu lebih mungkin menjadi penyebab jatuh. Efek samping dari beberapa obat dapat mengganggu keseimbangan, misalnya obat-obatan untuk depresi, masalah tidur, dan tekanan darah tinggi umumnya berkontribusi pada kecelakaan.

"Beberapa obat untuk diabetes dan kondisi jantung juga bisa membuat kaki goyah," kata Harvard Health Publishing.

Mengonsumsi beberapa obat sekaligus juga dapat membuat risiko jatuh meningkat karena dapat menyebabkan interaksi tidak terduga. Pastikan untuk menyimpan daftar dari setiap obat yang Anda minum, bagikan dengan tim medis termasuk dokter perawatan primer, spesialis, dan apoteker, apalagi jika obat diresepkan oleh dokter yang berbeda.

Selain mengambil tindakan pencegahan ekstra dengan obat, beberapa tindakan lain dapat membantu mengurangi risiko jatuh. Menurut National Institute on Aging (NIA), tetap aktif secara fisik untuk menjaga kekuatan, memeriksakan penglihatan dan pendengaran secara teratur, cukup tidur, dan membatasi asupan alkohol, semuanya dapat membantu mencegah jatuh. Selain itu, mengenakan sepatu yang aman, berhati-hati di permukaan yang licin, dan menjaga rumah tetap terang dan bebas dari penghalang berbahaya juga membantu Anda tetap aman.

“Dokter Anda mungkin menyarankan terapi fisik, alat bantu berjalan, atau langkah lain untuk membantu mencegah jatuh di masa depan,” ujar NIA.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement