REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad menanggapi kesiapan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Salahuddin Uno untuk maju di pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Ia mengatakan, pernyataan kesiapan tersebut bukan merupakan sesuatu yang dilarang.
Namun ia mengingatkan, terdapat mekanisme untuk maju sebagai calon presiden (capres) atau calon wakil presiden (cawapres) yang diatur Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu. Di samping itu, Partai Gerindra sendiri sudah secara resmi ingin mengusung Prabowo Subianto sebagai capres.
"Jelas kalau di Gerindra sudah final, bahwa calon presiden adalah Pak Prabowo. Kan sudah diketok," ujar Dasco di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (1/9/2022).
Ia menjelaskan, kesiapan Sandiaga merupakan pendapat pribadi yang tak dilarang oleh konstitusi. Silaturahim yang dilakukan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) itu juga merupakan penjajakan yang bersifat pribadi.
"Saya pikir soal penjajakan-penjajakan itu ya mungkin karena Pak Sandi pengen coba menjajaki dan karena dia sudah siap tentunya nantinya akan ada langkah politik yang diambil oleh Pak Sandi. Itu Pak Sandi yang tahu," ujar Dasco.
Partai Gerindra, jelas Dasco, tak melarang jika Sandiaga memang benar ingin maju di Pilpres 2024. Kendati demikian, ia mengingatkan adanya aturan yang berlaku di internal partai berlambang kepala garuda itu.
"Kami kan tidak bisa melarang kalau hak-hak politik seseorang mau maju, tapi kan kemudian nanti ada aturan dan etik," ujar Wakil Ketua DPR itu.
Diketahui, Sandiaga telah menyatakan kesiapannya mencalonkan diri dalam Pilpres 2024, karena merasa memiliki pengalaman di Pilpres 2019. Pernyataan kesiapannya tersebut disampaikan dalam forum silaturahmi dengan pengurus DPW Partai Persatuan Pembangunan (DPP) Yogyakarta akhir pekan lalu.