REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Proyek Pangeran Mohammed bin Salman untuk Pengembangan Masjid Bersejarah masuk dalam tahap kedua. Proyek tersebut masuk dalam tahap fase merekonstruksi dan merenovasi masjid-masjid di wilayah Timur sesuai serangkaian metode dan pendekatan yang efektif.
Metode dan pendekatan itu bertujuan menjaga pentingnya warisan sejarah masjid untuk mengembalikannya ke posisi terdekat dari bentuk aslinya melalui renovasi dan rehabilitasi sesuai standar kejuruan yang diikuti dalam pelaksanaan dan pembangunan situs budaya.
Proyek ini, seperti dilansir Riyadh Daily, Kamis (1/9/2022), bertujuan memberikan Masjid Jawatha dan Umm Zriniq di wilayah Timur identitas sejarah dan keindahan dengan nuansa yang unik dan khas. Identitas sejarah ini dipertahankan dan mentransfernya ke masa depan melalui beberapa tahap kerja sistematis.
Kerja sistematis itu mengandalkan beberapa studi, penelitian dan analisis untuk mengembalikannya ke status aslinya. Masjid Jawatha dianggap sebagai salah satu masjid bersejarah tertua di dunia Islam yang dibangun pada abad ke-7 kalender Hijriah dan dianggap sebagai masjid pertama untuk pelaksanaan sholat Jumat setelah Masjid Nabawi di Madinah.
Masjid Jawatha dibangun oleh Bani Abd Al-Qais setelah kunjungan kedua mereka kepada Nabi Muhammad SAW di mana luas masjid sebelum dan sesudah renovasi berdiri yaitu 205,5 meter persegi dengan kapasitas tetap sama, yakni 170 jamaah.
Adapun Masjid Umm Zriniq di lingkungan Al-Owemariah di Kota Al-Hafouf, merupakan salah satu masjid yang dibangun lebih dari 100 tahun lalu di sebelah Makam Umm Zriniq. Luas masjid akan bertambah dari 30 meter persegi menjadi 213,96 meter persegi dan kapasitasnya akan mencapai 94 jamaah setelah berhenti menerima jamaah selama periode lalu.
Proyek Pangeran Mohammed bin Salman untuk mengembangkan masjid-masjid bersejarah bertujuan untuk merehabilitasi dan merestorasi 130 masjid bersejarah di berbagai wilayah Kerajaan Arab Saudi, selain menonjolkan dimensi peradaban dan budayanya dengan melestarikan karakteristik perkotaan aslinya.
Tahap kedua dari proyek pembangunan masjid bersejarah mencakup 30 masjid bersejarah yang tersebar di 13 wilayah Kerajaan, enam masjid di wilayah Riyadh, lima masjid di wilayah Makkah, empat masjid di wilayah Madinah, tiga masjid di wilayah Asir dan dua masjid di masing-masing wilayah Timur, Al-Jawf dan Jazan, dan satu masjid di masing-masing Perbatasan Utara, Tabuk, Baha, Najran, Hail dan Qassim.