Cegah Kekerasan terhadap Perempuan, Tim Mahasiswa Psikologi Unissula Lolos PKM 2022
Red: Muhammad Fakhruddin
Cegah Kekerasan terhadap Perempuan, Tim Mahasiswa Psikologi Unissula Lolos PKM 2022 (ilustrasi). | Foto: wikipedia
REPUBLIKA.CO.ID,SEMARANG -- Upaya- upaya untuk mengurangi atau mencegah risiko dampak perubahan sosial (prevensi) --khususnya kekerasan terhadap perempuan-- bisa dilakukan dengan banyak cara dan berbagai media.
Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) melakukannya dengan menggunakan kesenian wayang sebagai media pengembangan psikoedukasi, melalui teknik psikodrama.
Teknik inipun dapat membantu individu mendapatkan pemahaman yang lebih positif terkait kesetaraan gender sekaligus menjadi salah satu kiat untuk mengatasi konflik tanpa harus ada kekerasan.
Ide dan inovasi kelompok mahasiswa Fakultas Psikologi Unissula --yang terdiri dari Farahdiba Ramadhani Hakim, Abror Hilman, Siti Zulicha dan Reihan Nisha Gunawan-- ini pun berbuah apresiasi.
Kementeraian Pendidikan Kebudayaa Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek) pun memberikan dana penelitian sebesar Rp 6,2 juta, melalui Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) tahun 2022.
Di bawah bimbingan Dosen, Anisa Fitriani SPsi MPsi Psikolog, ke-empatnya telah melakukan serangkain penelitian dari bulan Juni- September 2022. Penelitian melibatkan 20 remaja tingkat SMA di kota Semarang.
Para partisipan --secara berkelompok-- diajak memerankan diri berdasarkan cerita tokoh pewayangan dan cerita lain yang berkaitan dengan kehidupan sehari- hari melalui prosedur tertentu.
Teknik itu membantu individu mendapatkan pemahaman yang lebih positif terkait kesetaraan gender dan cara mengatasi konflik tanpa kekerasan. Hasil penelitian akan dipresentasikan dalam pertemuan ilmiah internasional, pada bulan November mendatang.
Ketua Tim, Farahdiba Ramadhani Hakim mengungkapkan, Modul Psikodrama Wayang juga berhasil mendapatkan sertifikat HKI (Hak Kekayaan Intelektual) dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.
Psikodrama adalah teknik bermain peran yang sering digunakan untuk mengatasi konflik, emosi terpendam, media untuk mendapatkan pemahaman dan pemaknaan baru.
Dalam penelitian ini, Psikodrama dikombinasikan dengan cerita pewayangan, yang merupakan seni pertunjukan sekaligus sarana komunikasi dan refleksi kehidupan sosial budaya yang efektif di masyarakat.
Maka psikodrama wayang merupakan inovasi baru sebagai prevensi kekerasan terhadap perempuan. “Edukasi melalui pendekatan budaya juga mengandung unsur kreativitas yang menarik,” ungkapsnyasnya di Semarang, Kamis(1/9/2022).
Sementara itu, Anisa Fitriani menyampaikan, dalam dua tahun berturut- turut tim yang dibimbingnya ini berhasil lolos seleksi PKM Kemdikbudristek.
“Prestasi ini menjadi salah satu indikator bahwa mahasiswa Fakultas Psikologi Unissula memiliki kompetensi unggul dan daya saing kuat yang siap memberikan kontribusi bagi masyarakat,” ungkapnya.
Anisa menambahkan, penelitian ini terinspirasi oleh fenomena tindak kekerasan terhadap perempuan masih tinggi di Indonesia. Kondisi ini tetu sangat disayangkan.
Di era yang sudah sedemikian moderen kekerasan terhadap perempuan masih terus terjadi. Maka sangat penting bagi dunia pendidikan tinggi memberi solusi atas permasalahan ini. “Salah satunya melalui penelitian tim mahasiswa Fakultas Psikologi Unissula ini,” tambahnya.