REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Delegasi U20 menikmati kuliner dari Jabar dalam kegiatan dodol making dan coffee cupping yang merupakan rangkaian Mayors Retreat U20 di Kabupaten Bogor, Kamis (1/9).
Adapun kuliner yang tersaji dalam kegiatan tersebut yakni dodol dan kopi. Selain menikmati dua kuliner tersebut, para delegasi U20 pun diajak untuk mengetahui proses pembuatannya.
Menurut Kepala Biro Pemerintahan dan Otonomi Daerah Jawa Barat Dodit Adrian Pancapana, perpaduan dodol dan kopi merupakan representasi keberagaman Indonesia.
"Dodol dan kopi itu karakteristiknya berbeda. Dodol itu makanan manis, kopi itu minuman pahit. Namun ketika keduanya bersatu, rasanya menjadi seimbang dan enak. Ini merupakan representasi dari keberagaman Indonesia. Perbedaan menjadi kekuatan tersendiri," ujaf Dodit.
Salah satu delegasi dari Spanyol Juan Carlos De Castro menyatakan, dodol merupakan kuliner yang enak dan unik. Ia pun senang mencoba dodol untuk pertama kalinya.
"Saya menyukainya, (dodol) ini tidak terlalu manis, rasanya sangat pas. Di Spanyol, tidak ada makanan seperti ini," katanya.
Selain dodol, Kopi Robusta Gunung Batu Kabupaten Bogor tersaji juga dalam rangkaian Mayors Retreat U20. Perwakilan Sukamakmur Kopi Gunung Batu Andika mengatakan, Kopi Robusta Gunung Batu memiliki variasi rasa asam dan tidak terlalu pekat. Kopi tersebut kerap menjadi suguhan tamu internasional.
"Kami pernah ikut festival kopi Amsterdam, dan memang Kopi Gunung Batu seringkali disuguhkan dalam kegiatan-kegiatan internasional," kata Andika.
Delegasi dari Argentina Lucia Perelmuter yang turut serta dalam kegiatan coffee cupping sangat menyukai kopi robusta dari Gunung Batu Kabupaten Bogor.
"Ini sangat enak. Bagi saya, rasanya tidak jauh berbeda dari kopi Argentina, namun lebih asam sedikit," kata Lucia.
Setelah berkegiatan di Kabupaten Bogor, para delegasi berpindah ke Kota Bogor untuk mengunjungi Bogor Creative Center dan Kebun Raya Bogor.