REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Iran akan mengubah isi 200 buku pelajaran sekolah selama tahun ajaran mendatang atas perintah Pemimpin Tertinggi Ali Khamenei. Menteri Pendidikan Yousef Nouri mengatakan, perubahan ini akan dilakukan oleh para profesor dan organisasi pendidikan
“Perubahan ini akan dilakukan oleh para profesor di universitas pelatihan guru Farhangian, serta beberapa organisasi penelitian dan perencanaan pendidikan negara untuk siswa dari kelas 1 hingga 12,” ujar Nouri, dilansir Middle East Monitor, Jumat (2/9/2022).
Nouri mengatakan, perubahan akan dilakukan untuk tahun depan, karena buku tahun ini sudah dicetak. Tahun ajaran baru di Iran dijadwalkan akan dimulai pada 24 September.
Pada Mei lalu, Khamenei mengatakan, konten yang tidak praktis dan tidak bermanfaat bagi siswa harus dihapus. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, penghapusan materi dari buku pelajaran sekolah telah menjadi isu kontroversial.
Penambahan konten politik atau pengumuman tentang program militer Iran yang kontroversial dalam buku teks telah mendapatkan momentum. Mengubah isi buku sekolah telah menjadi masalah seumur hidup bagi Khamenei. Dia telah menyatakan keprihatinan tentang isi mata pelajaran berkali-kali dan meminta direvisi.