Pemkot Malang Imbau Warga tidak 'Panic Buying' BBM Subsidi

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Yusuf Assidiq

Sejumlah kendaraan antre untuk mengisi bahan bakar di sebuah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Malang.
Sejumlah kendaraan antre untuk mengisi bahan bakar di sebuah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Malang. | Foto: ANTARA/Ari Bowo Sucipto

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Malang mengimbau warga untuk tidak panic buying dalam memperoleh Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi. Hal ini diungkapkan mengingat sempat terjadi antrian kendaraan di sejumlah SPBU Kota Malang.

Kepala Bagian Perekonomian Infrastruktur dan SDA (Kabag PISDA), Pemkot Malang, Yayuk Hermiati mengatakan, antrian panjang yang terjadi di sejumlah SPBU dilatarbelakangi adanya isu kenaikan harga BBM bersubsidi mulai 1 September 2022.  Atas hal tersebut, kami meminta masyarakat tenang dan tidak termakan isu," ujar Yayuk di Kota Malang.

Menurut Yayuk, sejauh ini harga pertalite dan solar masih belum ada kebijakan perubahan harga. Pihaknya bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah sesuai arahan wali kota Malang juga rutin berkomunikasi dengan Pertamina untuk memantau kebijakan dan ketersediaan stok.

Hal serupa diungkapkan oleh Sales Branch Manager Malang Raya PT Pertamina Patra Niaga, Ahmad Ubaidillah Maksum. Menurut dia, sejauh ini belum ada kepastian terkait kenaikan harga pertalite dan solar. 

Bahkan, harga pertamax turbo, dexlite dan dex terpantau turun per 1 September 2022.   "Untuk stok semua produk kami aman dan sangat cukup untuk wilayah Malang," kata pria yang disapa Ubaid ini.

Secara rinci, Ubaid menerangkan, pertamax turbo per 1 September 2022 turun dari Rp 17.900 menjadi Rp 15.900. Kemudian harga dexlite turun dari Rp 17.800 menjadi Rp 17.100.  Sementara itu, harga Pertamina dex turun dari Rp 18.900 menjadi Rp 17.400.

Menurut Ubaid, saat ini tidak ada pembatasan jumlah pembelian selain biosolar yang sudah ditentukan oleh BPH Migas.  Dia juga memastikan pihaknya tetap melayani pembelian pertalite dan bio solar di SPBU. Dalam hal ini, baik untuk yang belum atau sudah mendaftar di subsidi tepat.

Terakhir, Ubaid mengimbau masyarakat tidak panik dengan adanya isu kenaikan harga BBM. Sejauh ini, kata dia, masyarakat dapat melakukan pembelian sesuai kewajaran.

Terkait


Polda Jatim Kawal Kelancaran Distribusi BBM

Anggota DPR Ingatkan Kenaikan BBM akan Semakin Sengsarakan Rakyat

Polisi Kota Solo Sidak SPBU Antisipasi 'Panic Buying' BBM

Cegah Banjir, Pemkot Malang Masifkan Pengerukan Sedimen Saluran

Tempat di Kota Malang Ini Dikukuhkan Jadi Kampung Quran, Mengapa?

Republika Digital Ecosystem

Kontak Info

Republika Perwakilan DIY, Jawa Tengah & Jawa Timur. Jalan Perahu nomor 4 Kotabaru, Yogyakarta

Phone: +6274566028 (redaksi), +6274544972 (iklan & sirkulasi) , +6274541582 (fax),+628133426333 (layanan pelanggan)

[email protected]

Ikuti

× Image
Light Dark