Kemenkominfo Targetkan Jumlah Startup Indonesia Meningkat
Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Fernan Rahadi
Ilustrasi Bisnis Rintisan atau Startup | Foto: pixabay
REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Indonesia memiliki potensi besar dalam meningkatkan aspek ekonomi. Salah satunya dapat dilihat melalui pasar yang besar dan tingginya tingkat konsumsi masyarakat.
Koordinator Startup Digital, Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kominfo RI), Sonny Hendra Sudaryana mengatakan, potensi tersebut harus digunakan semaksimal mungkin. Hal ini termasuk melalui pengembangan startup yang mampu membantu masyarakat di berbagai aspek.
"Dan saat ini, tercatat ada 2.346 startup karya anak bangsa di Indonesia," katanya dalam acara Roadshow 1.000 Startup UMM beberapa waktu lalu.
Melihat potensi itu, ia yakin akan muncul banyak startup baru yang bisa mendorong perekonomian negara. Sebab itu, dia mengapresiasi kehadiran program 1.000 Startup Digital Indonesia hadir. Terlebih, program tersebut melakukan roadshow di semua provinsi dengan memberikan materi mengenai cara merintis startup.
Sonny berharap jumlah startup di Indonesia meningkat dan mampu melebihi India yang saat ini menjadi negara tertinggi di Asia. Sejauh ini, Indonesia masih menjadi yang tertinggi di Asia Tenggara.
Sementara itu, Rektor UMM Fauzan, menyambut baik program 1.000 startup ini. Menurut dia, program ini selaras dengan Center of Excellent (CoE) yang dikembangkan dan dijalankan oleh Kampus Putih UMM. Setelah lulus, mahasiswa didorong untuk menjadi pengusaha dan memberikan lapangan kerja bagi masyarakat.
Fauzan juga berpendapat, saat ini perlu adanya studi dan pembelajaran yang fokus mengkaji tentang teknologi dan informasi sejak dini. Dengan demikian, target 1.000 startup setiap tahun bisa tercapai. Bahkan ia berharap tidak hanya seribu, tetapi mampu melahirkan satu juta startup dari anak-anak bangsa.
Di sisi lain, Manajer 1.000 Startup Indonesia Hubungan 9 Jawa Timur, Sausan Putri mengatakan, program ini memilki target melahirkan 40 startup. Hal ini dimmulai dari prototipe hingga siap dipasarkan. Menariknya, program ini juga memiliki proses pendampingan berupa incubation class, feedback session, mentoring tatap muka, acceleration (Startup Studio) hingga completions startup.
"Pelaksanaan pendampingan tidak hanya sekali, namun dilakukan beberapa kali secara berkala," jelasnya dalam siaran pers yang diterima Republika, Kamis (1/9/2022).
Dia yakin program ini bisa mengembangkan kreativitas anak-anak bangsa di dunia digital. Bahkan, bisa membantu perekonomian masyarakat di Indonesia. Sebab itu, dia mendorong untuk menyatukan keberagaman dan mengubahnya menjadi kekuatan melalui teknologi digital.