REPUBLIKA.CO.ID, PANGANDARAN -- Aktivitas pariwisata di Kabupaten Pangandaran mulai kembali normal setelah sejumlah wilayah di daerah itu diterjang gelombang tinggi pada Selasa (30/8/2022). Saat ini, kondisi gelombang laut mulai relatif normal.
Ketua Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) Kabupaten Pangandaran, Wicaksono, mengatakan, gelombang di wilayah perairan Pangandaran sudah mulai kembali normal. Wisatawan juga mulai berdatangan jelang akhir pekan.
"Jadi mulai kondusif," kata dia saat dikonfirmasi Republika, Jumat (2/9/2022).
Sejumlah objek wisata di Kabupaten Pangandaran memang sempat diterjang gelombang tinggi pada Selasa siang. Namun, gelombang tinggi itu hanya berdampak cukup signifikan di Pantai Batu Hiu dan Pantai Karapyak. Sementara objek wisata lainnya cenderung kondusif.
Namun, berdasarkan laporan terakhir pada Jumat siang, kondisi gelombang di Pantai Batu Hiu dan Pantai Karapyak sudah kembali normal. Wisatawan juga disebut mulai berdatangan ke dua objek wisata itu.
Wicaksono menjelaskan, gelombang tinggi itu hanya sebuah siklus tahunan yang biasa terjadi di Kabupaten Pangandaran. Biasanya, gelombang tinggi yang menyebabkan air naik ke daratan hanya terjadi satu kali dalam setahun.
Setelah gelombang tinggi, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pangandaran juga tidak melakukan penutupan objek wisata. Hanya saja, Balawista Kabupaten Pangandaran sempat melarang aktivitas berenang di seluruh pantai pada Selasa dan Rabu (31/8/2022) untuk mengantisipasi kejadian yang tak diinginkan.
"Namun, sejak Kamis (1/9/2022) aktivitas berenang di pantai sudah diperbolehkan kembali. Sekarang semua sudah kembali normal. Artinya tidak perlu khawatir berlebihan," kata dia.
Kendati demikian, Wicaksono tetap mengingatkan wisatawan untuk selalu mematuhi rambu yang ada di sekitar pantai. Selain itu, wisatawan juga diminta selalu mengikuti arahan petugas di lapangan.