REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Epidemiolog dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Bayu Satria Wiratama mengatakan, dua hal yang perlu dilihat ketika kasus Covid-19 di negara-negara-negara lain masih banyak, padahal cakupan vaksinasi Covid-19 sudah tinggi. Pertama, terkait masalah pemerataan cakupan vaksinasi Covid-19 termasuk kelompok lanjut usia (lansia) dan kedua kematian yang tidak meningkat tajam.
"Kalau melihat secara kasat mata di Amerika Serikat dan negara-negara lain, kasus Covid-19 tetap tinggi. Padahal, angka vaksinasinya sudah jauh lebih tinggi dibandingkan Indonesia," ujarnya dalam konferensi virtual, Jumat (2/9/2022).
Ia menyebutkan ada dua hal yang perlu dilihat yaitu komposisi vaksin ini sudah merata, baik di rumah sakit (RS) atau ada penurunan perawatan di tempat pelayanan kesehatan.
Ia menyontohkan laju vaksinasi Covid-19 di berbagai negara memang sudah tinggi. Tetapi kalau dilihat lebih detil lagi, cakupan vaksinasi Covid-19 untuk golongan lansia dan rentan tidak seitinggi itu. Ia menyontohkan kenaikan vaksinasi Covid-19 di Hong Kong tinggi, namun cakupan vaksinasi untuk lansia di wilayah itu ternyata rendah.
Apalagi, dia melanjutkan, mobilitas di luar negeri sekarang jauh lebih bebas. Tak hanya itu, pemakaian masker juga lebih dibebaskan, baik di dalam maupun ruangan. Jadi, wajar kalau kasus Covid-19 tinggi.
"Namun, yang dilihat juga yang paling penting kematiannya tidak meningkat tajam," katanya.
Ia menambahkan, yang penting juga peningkatan kasus tidak diiringi dengan perawatan dan di rumah sakit di negara-megara ini. Sebab, dia melanjutkan, tujuan vaksinasi adalah mengurangi keparahan ketika terkena Covid-19.
Lebih lanjut ia juga mengapresiasi tingkat kematian akibat Covid-19 di Indonesia yang juga rendah. Menurutnya, fakta ini perlu diapresiasi karena berarti program vaksinasi Covid-19 di Indonesia sudah berhasil.
"Namun, masih perlu ditingkatkan lagi terutama di kelompok lansia dan kelompok rentan yang lain. Karena ada lansia sudah mendapatkan dosis pertama namun belum mendapatkan dosis kedua dan dosis penguat (booster). Ini harus dikejar karena yang ditakutkan kalau lama tidak mendapatkannya kemudian imunitas tubuh bisa menurun sehingga akan ada sedikit peningkatan kasus Covid-19," ujarnya.
Ia meminta vaksinasi Covid-19 untuk lansia bisa dikejar secepat mungkin.