Jumat 02 Sep 2022 19:51 WIB

GMF Tekan Kerugian 2021 Hingga 70 Persen, Jadi 'Hanya' 94,5 Juta Dolar AS

GMF berdasarkan laporan tahunan 2020 mencatat kerugian hingga 311,3 juta dolar AS

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Personel dari Garuda Maintenance Facility (GMF) Aero Asia melakukan proses desinfeksi di pesawat Garuda Indonesia di Hanggar GMF, Cengkareng.  PT Garuda Maintenance Facility (GMF) Aero Asia Tbk mengesahkan Laporan Tahunan 2021 dengan membukukan pendapatan usaha sebesar 210,6 juta dolar AS. Selain itu GMF juga menekan kerugian hingga 70 persen dibanding tahun sebelumnya dari 311,3 juta dolar AS menjadi 94,5 juta dolar AS.
Foto: Republika/Rahayu Subekti
Personel dari Garuda Maintenance Facility (GMF) Aero Asia melakukan proses desinfeksi di pesawat Garuda Indonesia di Hanggar GMF, Cengkareng. PT Garuda Maintenance Facility (GMF) Aero Asia Tbk mengesahkan Laporan Tahunan 2021 dengan membukukan pendapatan usaha sebesar 210,6 juta dolar AS. Selain itu GMF juga menekan kerugian hingga 70 persen dibanding tahun sebelumnya dari 311,3 juta dolar AS menjadi 94,5 juta dolar AS.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Garuda Maintenance Facility (GMF) Aero Asia Tbk mengesahkan Laporan Tahunan 2021 dengan membukukan pendapatan usaha sebesar 210,6 juta dolar AS. Selain itu, GMF menekan kerugian hingga 70 persen dibanding tahun sebelumnya dari 311,3 juta dolar AS menjadi 94,5 juta dolar AS.

“Tahun ini tidak ada pembagian dividen seperti yang diputuskan pada mata acara rapat karena kami masih mengalami kerugian pada 2021,” kata Direktur Utama GMF Andi Fahrurrozi dalam konferensi video, Jumat (2/9/2022).

Andi menjelaskan, pendapatan tersebut merupakan hasil dari upaya pemulihan berkelanjutan yang digalakkan dalam menghadapi pandemi Covid-19. Dia menuturkan, langkah pemulihan berkelanjutan diwujudkan dengan perbaikan kinerja fundamental melalui strategi menjaga bisnis lebih lean dan mengatur belanja modal agar lebih efektif.

“Upaya diversifikasi bisnis yang telah dicanangkan pada 2020 pun mulai menunjukkan hasil pada 2021. Di antaranya pada segmen industri pertahanan dan power services,” tutur Andi.