REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut mulai melakukan pembersihan di Pantai Sayang Heulang, Jumat (2/9/2022). Objek wisata yang terletak di Kecamatan Pameungpeuk itu menjadi salah satu lokasi yang terdampak gelombang tinggi pada beberapa hari lalu.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Garut Agus Ismail mengatakan, saat ini petugas sedang melakukan pembersihan di Pantai Sayang Heulang. Pasalnya, gelombang tinggi yang terjadi pada Selasa (20/8/2022) menyebabkan objek wisata itu kotor.
"Kan saat gelombang tinggi banyak pasir yang naik ke atas. Sekarang kami melakukan pembersihan," kata dia saat dikonfirmasi Republika, Jumat.
Agus menambahkan, saat ini objek wisata itu masih ditutup untuk wisatawan. Sebab, berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gelombang tinggi masih berpotensi terjadi di pantai selatan Jawa, termasuk di wilayah perairan Kabupaten Garut.
Karena itu, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Garut tak mau mengambil risiko. Mengingat, posisi Pantai Sayang Heulang sangat berdekatan dengan laut.
"Aktivitas masih tutup. Karena kan masih ada peringatan dari BMKG terkait masih adanya potensi gelombang tinggi di pantai selatan," ujar dia.