Jumat 02 Sep 2022 22:24 WIB

Dirkrimum: Belum Dipastikan Empat Korban Mutilasi Terlibat KKB

Butuh waktu sekitar seminggu untuk memastikan identitas keempat jasad korban.

Pangdam XVII/Cenderawasih memberikan keterangan bahwa telah mengamankan enam prajurit TNI AD yang diduga terlibat kasus pembunuhan dan mutilasi warga sipil asal Nduga di Timika, Papua.
Foto: ANTARA FOTO/Sakti Karuru
Pangdam XVII/Cenderawasih memberikan keterangan bahwa telah mengamankan enam prajurit TNI AD yang diduga terlibat kasus pembunuhan dan mutilasi warga sipil asal Nduga di Timika, Papua.

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Direktur Reskrimum Polda Papua Kombes Pol Faizal Rahmadani menyatakan belum bisa memastikan keterlibatan keempat korban mutilasi dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Saat ini anggota kepolisian masih melakukan penyelidikan, untuk mengetahui ada atau tidaknya keterkaitan korban dengan KKB

"Belum didalami adanya dugaan keterlibatan keempat korban dengan KKB, karena masih diselidiki," kata Kombes Faizal,Jumat.

Baca Juga

Menurutnya, polisi secara spesifik juga belum bisa mengetahui identitas keempat jasad yang masih berada di RSUD Timika. Ini karena menunggu hasil identifikasi yang dilakukan Puslabfor Polda Papua."Butuh waktu sekitar seminggu untuk memastikan identitas keempat jasad korban mutilasi yang hingga kini hanya ditemukan bagian tubuh korban," kata Kombes Faizallagi.

Kasus pembunuhan dengan cara mutilasi diduga dilakukan 12 orang pelaku, delapan di antaranya anggota Brigif 20 Timika.Para korban yang dilaporkan menjadi korban, yaitu Arnold Lokbere, Irian Nirigi, Leman Nirigi, dan seorang korban lainnya yang belum diketahui identitasnya.

Korban dibunuh Senin (22/8) sekitar pukul 21.50 WIT di kawasan SP 1, Distrik Mimika Baru. Kemudianjasadnya dibuang di sekitar Sungai Kampung Pigapu, Distrik Iwaka, Timika.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement