Sabtu 03 Sep 2022 00:15 WIB

Terbitkan Obligasi Sosial, Bukopin Biayai UMKM Terdampak Pandemi

Pemerintah menyambut baik penerbitan obligasi sosial pertama oleh bank swasta.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Satria K Yudha
Bank KB Bukopin menerbitkan obligasi sosial untuk mendanai berbagai sektor yang terdampak pandemi Covid-19.
Foto: istimewa
Bank KB Bukopin menerbitkan obligasi sosial untuk mendanai berbagai sektor yang terdampak pandemi Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank KB Bukopin menjalin kerja sama dengan International Finance Corporation (IFC) World Bank terkait transaksi pinjaman luar negeri senilai 300 juta dolar AS atau Rp 4,41 triliun. Pinjaman tersebut mencakup penerbitan obligasi sosial yang akan digunakan untuk membiayai UMKM hingga sektor pendidikan. 

Penandatanganan kerja sama telah dilakukan pada Selasa (30/8/2022). Wakil Direktur Utama Bank KB Bukopin Robby Mondong mengatakan, KB Bukopin menjadi bank swasta pertama di Indonesia yang menerbitkan obligasi sosial.

 

Obligasi tersebut akan sepenuhnya didedikasikan untuk mendanai inisiatif sosial yang berfokus pada penanganan dampak sosial ekonomi akibat dari Covid-19. "Juga pembiayaan di segmen sosial seperti UMKM, perumahan yang terjangkau, perawatan kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur," kata dia dalam keterangan yang diterima pada Jumat (2/9/2022). 

 

Dia menambahkan,  Bank KB Bukopin akan menyalurkan kredit ke tiga sektor utama setelah setelah mendapat fasilitas pinjaman dari IF. Penyaluran kredit ini diharapkan dapat membantu keberlanjutan bisnis bagi pelaku usaha yang terdampak pandemi Covid-19. 

 

Di sektor ritel, kredit akan disalurkan untuk pembiayaan rumah terjangkau. Kemudian, kredit untuk sektor UKM juga diarahkan untuk meningkatkan penyaluran kredit kepada pengusaha dan pelaku UKM perempuan. 

 

Adapun di sektor komersial, penyaluran kredit untuk bidang kesehatan, pendidikan, infrastruktur terkait air, produksi kabel serat optik bawah laut dan terrestrial, serta penyedia jaringan telekomunikasi (hanya untuk subproyek atau kegiatan yang berlokasi di perkotaan).

 

"Untuk memastikan obligasi sosial ini sampai pada pihak atau sektor-sektor terkait, KB Bukopin telah membentuk tim khusus yang mengawasi distribusi dana ini agar diterima pada sektor yang telah ditentukan." 

 

Acara penandatanganan kerja sama antara KB Bukopin dengan IFC turut diikuti para pejabat negara, salah satunya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang memberikan sambutan secara virtual.

 

Airlangga dalam kesempatan tersebut menyatakan bahwa pemerintah mendukung kerja sama Bank KB Bukopin dengan IFC World Bank terkait penerbitan obligasi sosial. "Kerja sama ini diharapkan berkontribusi positif terhadap pertumbuhan perekonomian di Indonesia," kata Airlangga. 

 

Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kemenkeu, Deni Ridwan mengatakan, penerbitan obligasi sosial oleh KB Bukopin merupakan yang pertama bagi bank swasta di Indonesia. "Pemerintah tentunya mengapresiasi skema yang dilakukan KB Bukopin dengan IFC yang mendedikasikan pendanaan insentif sosial yang berfokus pada ketahanan dan sosial ekonomi akibat pandemi Covid-19," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement